Menurut dr. Ikrimah Nisa Utami, Sp.PD, dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, puasa dapat memberikan efek positif bagi penderita gastritis dan sindrom dispepsia, karena tubuh akan menurunkan produksi asam lambung setelah 10 hari pertama puasa.
Namun, penderita dengan komplikasi berat atau yang mengalami gejala parah seperti nyeri perut hebat, muntah darah, atau sulit menelan sebaiknya tidak berpuasa.
Menurut Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH MMB dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pasien dengan gangguan liver kronis lanjut seperti sirosis hepatis level B atau C tidak dianjurkan untuk berpuasa.
Gangguan liver menyebabkan kerusakan organ hati, sehingga pasien dapat mengalami kelelahan, kekurangan nutrisi, dan gangguan metabolisme yang bisa semakin parah jika tetap berpuasa.
(Qur'anul Hidayat)