Puasa bisa menjadi tantangan bagi penderita GERD, terutama karena naiknya asam lambung dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di perut dan dada. Namun, ada beberapa tips untuk penderita GERD agar tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan aman asalkan memperhatikan pola makan dan kebiasaan sehari-hari.
Penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan yang menyebabkan sensasi terbakar di dada (heartburn), mual, muntah, dan rasa asam di mulut. Meskipun tak mudah menjalaninya, pada dasarnya semua penderita GERD boleh berpuasa.
Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian Radhiyatam M, dkk dengan tajuk The Effects of Ramadhan Fasting on Clinical Symptoms in Patients with Gastroesophageal Reflux Disease tahun 2016.
Agar puasa tetap lancar tanpa terganggu oleh GERD, Okezone melansir dari RS Pondok Indah, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
Sahur sangat penting untuk menjaga energi selama puasa. Hindari makanan yang bisa memicu asam lambung, seperti gorengan, makanan pedas, dan makanan tinggi lemak.
Sangat penting untuk mengenali makanan dan minuman yang memicu naiknya asam lambung. Sebaiknya, penderita GERD konsumsi makanan yang mudah dicerna, seperti:
- Karbohidrat, seperti nasi, kentang, atau roti gandum
- Protein, seperti daging tanpa lemak, ikan, tahu, dan tempe
- Sayuran hijau yang kaya serat
- Buah yang tidak mengandung rasa asam, seperti pisang, apel, dan melon
Dan sebaliknya, hindari makanan yang asam seperti jeruk, nanas, dan tomat, karena bisa memperburuk gejala GERD.
Biasakan makan secukupnya saat sahur dan berbuka. Makan terlalu banyak dalam satu waktu dapat membuat lambung bekerja lebih keras. Karenanya, makanlah dengan perlahan dalam jumlah secukupnya.
Saat adzan Maghrib berkumandang, segera berbuka puasa dengan makanan ringan yang lembut di lambung, seperti kurma dan air putih. Berbuka puasa mrmerupakan waktu yang tepat untuk memulihkan energi dan mengisi kembali semua nutrisi dan vitamin yang telah hilang sepanjang hari atau yang tidak diperoleh selama sahur.
Langsung tidur setelah sahur atau berbuka bisa memperparah penyakit GERD karena posisi berbaring membuat asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan. Sebaiknya, Beri jeda kurang lebih 3 jam setelah waktu makan untuk tidur dan biarkan makanan tercerna dengan baik. Stres juga merupakan salah satu faktor risiko pemicu GERD, karenanya, beristirahatlah yang cukup selama berpuasa, dan lakukan teknik-teknik relaksasi jika diperlukan.
Cobalah untuk konsultasi dengan dokter spesialis untuk memastikan kondisi lambung tetap aman. Dokter mungkin akan meresepkan obat yang bisa dikonsumsi saat sahur dan berbuka untuk mengendalikan asam lambung selama puasa. Dengan menerapkan pola makan yang tepat dan menjaga kebiasaan sehat, penderita GERD tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan nyaman.
(Kemas Irawan Nurrachman)