Saat awal berdiri, berbagai rangkap pekerjaan dari hulu ke hilir dilakukan sendiri. Sampai akhirnya, Skin Game secara perlahan mulai dikenal banyak orang dan menghasilkan keuntungan. Berkat kegigihan Michella, pertumbuhan dalam bisnis Skin Game pun terlihat, mulai dari ekspansi jumlah tim, gudang, kantor serta kantor Skin Game yang sebelumnya berlokasi di rumah, saat ini sudah memiliki ruko kantor milik sendiri.
Terinspirasi dari perjalanannya saat menemani proses suaminya berjuang melawan jerawat, Michella awalnya menghadirkan Acne Warrior, sebagai salah satu produk pertama Skin Game. Saat itu motivasi Michelle didasari oleh keterbatasan rangkaian pilihan produk lokal khususnya krim totol jerawat, yang kerap diandalkan banyak pejuang jerawat.
Berawal dari fokus untuk melawan permasalahan jerawat pada kulit, saat ini Skin Game telah berhasil memperluas produknya sebagai solusi untuk berbagai masalah kulit lainnya. Hingga saat ini pun, setiap produk yang dilahirkan Skin Game memiliki cerita yang berkesan dan terinspirasi dari permintaaan konsumen
“Dari awal hadir, Skin Game berfokus pada value edukasi. Kami memiliki program online consultation langsung dengan founder dan ada pula program komplain langsung dengan founder. Dengan interaksi yang dekat dengan konsumen, Skin Game melahirkan produk yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan konsumen,” tutur Michella.
Dia menambahkan dalam membangun bisnis, dirinya menganut slow beauty, yaitu tidak perlu varian produk yang beragam tetapi menghadirkan produk yang tepat sasaran. Proses development produk baru Skin Game dibantu oleh formulator yang memiliki background farmasi dan memiliki kredibilitas untuk menciptakan formulasi produk terbaik. Produk-produk Skin Game pun diproduksi oleh pabrik di Indonesia
Di tengah persaingan ketat dalam industri kecantikan lokal, Skin Game terus gigih untuk memperkuat brand mereka di kalangan konsumen. Tidak hanya menghadirkan Basic Skin Care yang menjadi andalan masyarakat, memperkuat relasi dan hubungan dengan konsumen menjadi salah satu strategi yang mereka junjung sejak awal hadir. Untuk terus membangun interaksi, adaptasi kerap dilakukan, salah satunya dengan mengoptimalkan fitur dan peluang yang ditawarkan teknologi e-commerce.