Antusiasme menyambut bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1446 H mulai terasa sejak saat ini. Berbagai ide hampers alias bingkisan bernuansa Ramadhan dan Idul Fitri mulai bermunculan.
Hal ini lantas menginspirasi seorang pelukis remaja berkebutuhan khusus bernama Raysha Dinar Kemal Gani. Remaja perempuan 21 tahun yang kerap disapa Raysha ini baru saja diajak berkolaborasi dengan merek besar untuk membuat ide hampers bertema Ramadhan dan Lebaran 2025.
Bakat Rasya Dinra Kemal Gani membuatnya diajak berkolaborasi membuat edisi bingkisan Idul Fitri yang berdesain eksklusif, yang merepresentasikan keberagaman serta ekspresi diri dalam suasana fitri.
Mayoritas, lukisan yang digores Raysha di atas kotak hampers berwarna merah tersebut memiliki perpaduan warna vibrant yang berani dan cukup menggambarkan sisi ekspresif dari seorang Raysha.
Lukisan bernuansa Ramadhan dan Idul Fitri 2025 karya Raysha di atas kotak hampers nan cantik itu misalnya berupa lukisan ketupat, nuansa kota Morocco di bulan Ramadhan, hingga lukisan unta.
Kerja sama itu dikukuhkan dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MOU) antara WRP Indonesia dan Raysha Management Team pada hari Rabu 19 Februari 2025 di Prof. Dr. Djajusman Auditorium and Performance Hall, LSPR Sudirman Park Campus.
Sebagai individu berkebutuhan khusus, Raysha telah membuktikan bahwa dengan dukungan yang tepat dari keluarga, terapis, dan lingkungan sekitar, ia mampu berkembang dan mengekspresikan dirinya melalui seni.
Raysha juga tercatat telah rutin menggelar pameran lukisan sebanyak 3 kali sejak tahun 2021 di Sunrise Art Gallery, Fairmont Jakarta.
“Kami merasa bangga dapat berkolaborasi dengan talenta perempuan muda luar biasa, Raysha Dinar Kemal Gani yang dengan segala keterbatasannya dapat menjadi sosok perempuan inspiratif,” ujar CEO WRP Indonesia, Kwik Wan Tien.
“Dia tidak pernah menyerah untuk dapat tampil percaya diri melalui karya-karya yang bukan hanya mencerminkan keindahan tetapi juga semangat, ketulusan dan kreativitas yang luar biasa,” lanjutnya.
Selain menghadirkan produk dengan sentuhan seni yang unik, inisiatif ini bertujuan menginspirasi komunitas untuk lebih peduli dan saling terhubung.
Sebagai informasi, data terakhir pada tahun 2021, jumlah penyandang autisme di Indonesia meningkat hingga mencapai sekitar 2,4 juta. Kebutuhan akan terapis dari individu berkebutuhan khusus dari keluarga prasejahtera pun meningkat.