Kota Auckland adalah gerbang utama menjelajahi seisi negeri di Selandia Baru. Kota ini berpenduduk 1,5 juta jiwa, merupakan yang terbesar di negara itu. Apalagi dengan jumlah pendatang yang terus meningkat untuk bekerja maupun sekolah. Menjadikan kota ini sebagai simbol budaya moderenitas dan keberagaman.
Menyusuri Kota Auckland dengan segala keindahan, udara yang segar dan merasakan geliat kehidupan masyarakatnya. Memberi kesan tersendiri bagi siapa saja yang datang ke kota ini. Berikut lima fakta tentang Kota Auckland yang perlu diketahui dari banyak fakta menarik di kota ini.
Banyak mereka yang datang untuk sekolah, setelah lulus tidak kembali ke negaranya. Mereka memilih bekerja di Auckland. Apalagi saat datang sudah membawa keluarga. Wajar buat mahasiswa atau pekerja yang tinggal di Auckland ingin terus menetap, mendapatkan permanent residence sampai pindah kewarganegaraan.
Kota ini memiliki semua yang diimpikan siapapun. Udara bersih, jalanan lebar, transportasi mudah, cuaca tidak dingin dan tidak panas, fasilitas memadai, serba teknologi, sekolah dari berbagai level banyak dan tempat wisata indah mengelilingi seluruh kota tinggal naik bus atau kereta.
Pilihan untuk eksplorasi di Auckland hampir tanpa batas. Taman di kota ini tak terhitung jumlahnya, tiap belokan ada. Taman yang cukup asyik untuk dikunjungi dan sangat luas adalah Albert Park tepat di tengah kota. Kalau ingin hiking bisa ke Mount Eden kawasan bukit di tengah kota yang bisa melihat sunset dan gedung-gedung kota dari atas gunung.
Ada Sky Tower untuk melihat keindahan kota atau menuju kawasan pinggir laut seperti Mission Bay sambil ngopi menikmati angin laut yang sejuk. Kalau ingin menikmati suasana berbeda, bisa ke Devenport, Waiheke Island atau Rangitoto Island dengan dengan kapal ferry dari pelabuhan Auckland.
Di Auckland kita bisa hidup dan menetap di tengah kota atau di pinggiran kota. Keduanya sama-sama indah, nyaman dengan akses transportasi umum yang memadai. Desain rumah tinggal di kawasan pinggiran kota, seperti rumah dongeng yang artistik dan klasik.
Ada pepatah bilang kota yang menghargai buku dan manusia adalah ciri kota modern yang beradab. Di Auckland, lebih mudah mencari buku daripada cari handphone. Toko buku tersebar di setiap spot pusat belanja, perpustakaan umum di kota ini banyak dengan fasilitas lengkap. Buku sudah menjadi bagian dari denyut nadi warga Auckland. Masyarakat Auckland menghabiskan 70 buku dalam setahun artinya mereka membaca sekitar 5-6 buku dalam sebulan. Wajar jika toko buku selalu penuh dan perpustakaan ramai.
Warga Auckland ataupun mereka yang menetap di kota ini mendapat prioritas utama dari otoritas setempat. Fasilitas-fasilitas umum yang disediakan didesain untuk beragam kalangan sehingga semua mempunyai hak dan kesempatan yang sama. Fasilitas umum, kampus dan gedung-gedung yang ada di Auckland memberi tempat khusus untuk penyandang disabilitas. Toliet dan lift misalnya selalu disediakan untuk mereka. Sementara di perpustakaan umum, program untuk anak-anak dan orang tua disiapkan. Mereka boleh membaca, menonton dan melakukan kegiatan apa saja di perpustakaan.
Trotoar di kota Auckland lebih lebar dari jalan raya. Sepanjang ada jalan, sepanjang itulah trotoar itu ada. Pejalan kaki mendapat tempat lebih tinggi dibanding pengendara, orang yang menyebrang lebih didahulukan daripada pengendara kendaraan. Jika ada kegiatan perbaikan jalan atau pembangunan gedung, safety untuk pejalan kaki sangat diutamakan. Krikil, debu atau bahaya lain dari pembangunan gedung diminimalisir dengan menutup seluruh area dengan pagar besi, terpal dan penutup jalan. Tujuannya supaya warga yang lewat tidak terganggu.
Harga-harga makanan, pakaian, alat elektronik dan lainnya relatif mahal. Business Insider pernah menempatkan Auckland masuk 10 besar kota termahal di dunia. Untuk para pendatang baik pekerja maupun mahasiswa mungkin akan terkaget-kaget dengan harga makanan di Auckland. Di kawasan kota yang memiliki banyak kampus dan kantor, makan siang termurah seperti fried chicken, kentang, kebab dan makanan-makanan timur tengah.
Sekali makan bisa mennghabiskan 19-25 NZ$. Minum kopi di kafe kecil di Auckland seharga 4-6 NZ$. Selain kebutuhan pokok, urusan parkir juga lumayan mahal di sini. Parkir pinggir jalan menggunakan meteran, sementara untuk parker di tempat khusus yang banyak di kota termasuk menginap, biayanya sekitar NZ$180-200 per bulan atau setara 1,5 juta-2 juta sebulan.
Meski harga mahal tapi gaji di Kota Auckland termasuk yang sangat tinggi. Wajar banyak warga negara lain yang datang ke Auckland untuk bekerja baik sebagai tenaga kasar atau blue collar atau tenaga professional atau white collar.
Untuk pekerja blue collar tahun 2024, rentang gaji rata-rata buruh pabrik: NZD 22-28/jam (sekitar NZD 45,760-58,240/tahun), Operator alat berat: NZD 25-35/jam (sekitar NZD 52,000-72,800/tahun), Mekanik: NZD 25-40/jam (sekitar NZD 52,000-83,200/tahun), cleaning service sekitar NZ$22-25/jam atau kalau bekerja 8 jam, dalam sebulan seorang cleaning service bisa mendapat gaji 50 juta sebulan.
Sedangkan untuk wahite collar, seperti akuntan, dokter, dosen, manajer, rentang gaji rata-rata untuk administrator sekitar NZD 50,000-65,000/tahun, Akuntan: NZD 65,000-120,000/tahun, manajer menengah: NZD 85,000-150,000/tahun atau bisa tembus 1 milyar sethaun.
Di Auckland jenjang pendidikan, sertifikasi dan pengalaman sangat diharga. Gaji juga tergantung besar kecilnya perusahaan, lokasi dan kondisi ekonomi saat itu. Mahal gak masalah kalau gaji gede kan…
Inilah kota yang masyarakatnya santai dan tidak ngoyo bekerja. Makanya jangan heran kalau banyak kafe, kedai, resto, toko yang buka jam 10.00 pagi dan tutup jam 15.00 sore. Agak aneh memang tapi faktanya memang demikian. Katanya ada anjuran dari pemerintah agar warga Auckland lebih banyak di rumah bersama keluarga daripada ngoyo bekerja, istilah sekarang work-life balance.
Meskpun masih ada beberapa toko, resto dan kafe termasuk supermarket yang buka sampai malam. Sebenarnya sore di Auckland cukup panjang. Jam 19.00 di sini cuaca terang, matahari terbenam atau maghrib pukul 20.30 WIB. Tapi justru di jam 20.00 itulah kota yang tadinya menggeliat menjadi redup dan sepi. Thisi is Auckland!
(Qur'anul Hidayat)