Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ini Alasan Pramugari Tak Suka Penumpang Pencet Tombol Panggilan untuk Menarik Perhatian

Kesya Fatharani Shafa , Jurnalis-Selasa, 15 Oktober 2024 |15:36 WIB
Ini Alasan Pramugari Tak Suka Penumpang Pencet Tombol Panggilan untuk Menarik Perhatian
Ini Alasan Pramugari Tak Suka Penumpang Pencet Tombol Panggilan untuk Menarik Perhatian (Foto: Ilustrasi Freepik)
A
A
A

Banyak penumpang berasumsi bahwa pramugari akan langsung merespons begitu tombol panggilan ditekan, entah untuk meminta minuman tambahan atau mengatasi masalah dengan penumpang lain. 

Merangkum dari Yourtango pada Selasa (15/10/2024), menurut beberapa pramugari, penggunaan tombol panggilan seharusnya hanya dilakukan dalam situasi tertentu yang benar-benar penting, dan meminta es tambahan bukanlah salah satunya.

Seorang penumpang Delta dari Atlanta ke Boston pernah membagikan pengalamannya saat ia menekan tombol panggilan untuk memesan minuman kedua. Pramugari datang lima menit kemudian, namun menolak permintaan karena sedang melayani penumpang di bagian belakang pesawat. 

Pramugari (Ilustrasi)
Pramugari (Ilustrasi)

Dia juga memperingatkan penumpang tersebut agar tidak menekan tombol panggilan lagi, dan akhirnya tidak pernah kembali untuk mengantarkan minuman yang diminta.

Natalie Magee, seorang pramugari yang bekerja untuk maskapai regional, mengungkapkan bahwa pada penerbangan jarak pendek sering kali hanya ada satu pramugari untuk melayani hingga 50 penumpang. 

Dalam situasi tersebut, lanjut Magee, melayani semua permintaan dari tombol panggilan secara bersamaan bisa sangat membebani. Menurutnya, pekerjaan pramugari mirip seperti bartender yang harus melayani banyak orang dalam waktu terbatas, namun sambil menjaga keselamatan semua penumpang.

Sebagian besar penumpang mungkin tidak menyadari bahwa tugas utama pramugari sebenarnya bukan melayani minuman, melainkan memastikan keselamatan penumpang. 

 

Namun, tugas tambahan seperti penyajian makanan dan minuman tetap menjadi bagian dari tanggung jawab mereka. Oleh karena itu, meski permintaan kecil seperti isi ulang minuman adalah hak penumpang, jika dilakukan berlebihan melalui tombol panggilan, ini bisa membuat pramugari kewalahan.

Kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk menggunakan tombol panggilan? Pada dasarnya, tidak ada jawaban pasti. Penumpang berhak menggunakan tombol panggilan saat memerlukan bantuan, entah itu untuk meminta minuman tambahan atau dalam situasi darurat. 

Namun Mateusz Maszczynski, seorang veteran industri penerbangan, mengatakan bahwa tombol panggilan dapat menandakan berbagai hal, dari keadaan darurat medis hingga permintaan minuman ringan. Maka dari itu, penting bagi pramugari untuk selalu waspada terhadap setiap tombol panggilan.

Ada situasi tertentu di mana pramugari tidak dapat segera merespons tombol panggilan, misalnya saat lepas landas dan mendarat, di mana semua penumpang harus tetap duduk. Jika tidak dalam keadaan darurat, sebaiknya tunggu hingga pramugari bebas bergerak di kabin sebelum meminta bantuan.

 

Seorang pramugari, Micki Spollen, yang juga bekerja di YourTango, menyarankan agar penumpang menggunakan tombol panggilan hanya dalam keadaan mendesak. Sebagian besar maskapai memiliki kebijakan di mana pramugari harus berjalan di lorong setiap beberapa menit untuk memastikan kebutuhan penumpang terpenuhi. 

Oleh karena itu, dia menyarankan penumpang untuk menunggu momen tersebut jika hanya ingin meminta hal-hal kecil, seperti tisu atau isi ulang minuman. Meskipun penumpang berhak meminta bantuan kapan saja, penggunaan tombol panggilan sebaiknya dibatasi pada keadaan yang benar-benar penting. 

Permintaan kecil seperti isi ulang minuman lebih baik dilakukan ketika pramugari sedang melintas di lorong. Bagaimanapun, pramugari memiliki banyak tugas lain yang lebih penting untuk keselamatan penumpang, dan mereka akan merespons lebih cepat jika situasi yang dihadapi bersifat mendesak.

(Kemas Irawan Nurrachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement