Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Flu Burung H5N1 Kembali Mewabah, Infeksi Berasal dari Sapi Perah

Fatin Wardahni Nazihah , Jurnalis-Sabtu, 12 Oktober 2024 |01:00 WIB
Flu Burung H5N1 Kembali Mewabah, Infeksi Berasal dari Sapi Perah
Flu burung H5N1 kembali mewabah. (Foto: Freepik)
A
A
A

CALIFORNIA kini mencatat kasus flu burung H5N1 yang ketiga dalam waktu tiga minggu terakhir, menjadikannya sebagai kasus ke-17 di Amerika Serikat dalam dua tahun. Pejabat dari CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) menyatakan bahwa pasien terakhir mengalami gejala ringan, seperti mata merah dan infeksi mata, dan tidak ada dari ketiga kasus tersebut yang memerlukan rawat inap.

Para ahli meyakini bahwa infeksi ini berasal dari sapi perah yang pernah berhubungan dekat dengan para pasien. Menariknya, pasien-pasien ini tidak saling mengenal, dan hingga saat ini, tidak ada bukti bahwa infeksi ini menular dari orang ke orang.

Melansir dari Mail Online pada Sabtu (12/10/2024) sejak 2024, CDC (Centers for Disease Control and Prevention) melaporkan enam kasus flu burung pada manusia yang terpapar sapi perah, serta sembilan kasus terpapar unggas sejak 2022, yang tersebar di lima negara bagian. Di satu kasus, seorang individu terinfeksi tanpa diketahui adanya kontak dengan hewan yang terinfeksi.

Flu burung H5N1 kembali mewabah. (Foto: Freepik)
Flu burung H5N1 kembali mewabah. (Foto: Freepik)

Dengan penyebaran cepat virus ini di antara ratusan kawanan sapi perah di setidaknya 14 negara bagian, CDC memprediksi kemungkinan munculnya lebih banyak kasus dalam beberapa bulan ke depan. Mereka juga telah menerima spesimen dari dua warga California lainnya yang diduga terinfeksi, namun perlu pengujian lebih lanjut untuk memverifikasi.

Meskipun CDC menyatakan bahwa risiko bagi masyarakat tetap rendah, para ahli khawatir virus ini dapat memicu pandemi yang mirip dengan Covid-19. Peneliti CDC saat ini tengah mempelajari genetik virus yang diambil dari pasien dan tidak menemukan mutasi yang dapat meningkatkan kemampuannya untuk menular antar manusia atau kebal terhadap obat antivirus.

CDC menegaskan bahwa infeksi pada orang yang berhubungan dekat dengan hewan adalah hal yang wajar dan tidak mengubah peringatan tentang risiko bagi publik. Namun, para ahli luar semakin cemas bahwa jika virus terus menyebar, akan ada lebih banyak orang yang terinfeksi.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement