Tidak ada pendarahan otak atau tumor, yang membuat situasinya semakin membingungkan. Beberapa dokter khawatir bahwa Riley mungkin tidak akan pernah bisa mendapatkan kembali ingatannya. Namun, lima bulan setelah kecelakaan tersebut, harapan muncul melalui perawatan di Cognitive FX, sebuah pusat rehabilitasi khusus untuk cedera otak di Provo, Utah.
Ibu Riley menggambarkan pusat perawatan itu sebagai keajaiban. Seorang Ahli Saraf Klinis, dr. Mark Allen yang menangani Riley, menjelaskan bahwa kondisi Riley terkait dengan gangguan pada sistem komunikasi di otaknya yang bertanggung jawab untuk menyimpan memori. Dokter Allen menambahkan bahwa masalah ini bisa diperbaiki, walaupun kelihatannya kecil, dampaknya bisa sangat besar.
Meskipun Riley menjalani beberapa sesi terapi, dia masih kesulitan mengingat alasan mengapa mereka berada di Utah hingga hari ke-154 pasca kecelakaan. Namun, akhirnya Riley berhasil menjawab dengan mengatakan bahwa mereka berada di sana untuk menemui dokter di Cognitive FX.
Setelah bertahun-tahun menjalani perawatan, Riley sekarang dapat menjalani hidup normal. Berdasarkan pembaruan di Instagram, Riley lulus SMA dan berhasil menjalani semester pertama kuliahnya di Universitas Bradley dengan nilai sempurna, 4.0, di jurusan keperawatan.
Meskipun demikian, dalam pembaruan melalui GoFundMe pada 2022, ibunya mengungkapkan bahwa Riley masih menderita kejang-kejang. Namun, dia telah menjalani rencana perawatan epilepsi yang membantu mengendalikan kondisinya.
(Leonardus Selwyn)