Prof Zubairi menambahkan data menemukan bahwa pada Mei 2022, saat terjadi wabah mpox global, terdapat 500 lebih anak-anak dan remaja yang terkonfirmasi Mpox di seluruh dunia.
“Selain pada anak-anak, juga ditemukan pada perempuan,” katanya.
Sementara itu, sebuah penelitian pada 2022 yang diterbitkan oleh majalah Lancet ditemukan bahwa dari 136 orang yang terinfeksi mpox, 69 orang merupakan perempuan. Lalu 62 orang perempuan trans dan 5 orang non-biner. Infeksi tersebut muncul antara 11 Mei dan 4 Oktober 2022 di 15 negara.
“Jadi tidak benar ya kalau Mpox itu penyakit homoseksual,” katanya.
(Leonardus Selwyn)