Menurut Meilinda hal seperti ini justru membuat rumah tangga tidak akan bertahan lama.
"Misalnya uang gajian dikasih ke keluarga inti, sisanya ke keluarga baruk, itu yang bikin retak. Banyak yang couple healing pulih dari selingkuh itu coming to me, aku bilang ini mah orang ketiganya ini mertua bukan pelakor," tuturnya.
Ia melihat banyak kasus orangtua atau mertua yang terlalu ikut campur urusan rumah tangga anak-anaknya. Parahnya tidak sedikit orangtua atau mertua yang justru playing victim.
"Mereka membuat anak-anaknya feeling guilty, jadi harus memprioritaskan dia. Jadi yang dewasa siapa, yang kekanak-kanakan siapa," tandasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)