Permohonan banding pertama tersebut ditolak pada 2021, tapi ia mengajukan banding baru ke Pengadilan Menengah Rakyat Baicheng pada bulan Juni 2023, dan kasusnya belum lama ini kembali ramai diperbincangkan warga Tiongkok.
Kasus ini sedang ditinjau dan memicu perdebatan di media sosial Tiongkok, dengan sebagian klaim dia memungut biaya dari masyarakat karena menggunakan jembatan apung ilegal. Sementara yang lain berpendapat bahwa Huang Deyi melayani komunitas ketika pemerintah tidak bertindak.
(Foto: Oddity Central)
Pengguna Weibo berkomentar; “Tidak akan ada ruang bagi keluarga Huang untuk mendapatkan keuntungan jika sudah ada jembatan di sana,”.
Sementara yang lain menyatakan bahwa penduduk setempat pun bersedia membayar tol jembatan tersebut karena lebih murah dan cepat dibanding ke jembatan resmi yang justru lebih mahal. Di sisi lain, sebagian orang mempertanyakan keamanan jembatan dan tanggung jawab jika suatu saat terjadi kecelakaan.
Menyusul kontroversi jembatan Huang Deyi, pihak berwenang berjanji akan membangun jembatan di atas Sungai Taoer dekat Desa Zhenlin, namun janji tersebut sampai berita ini dimuat masih sebatas 'angin surga'.
(Rizka Diputra)