Selain mempertemukan industri pariwisata Indonesia dan Nepal untuk menawarkan berbagai paket destinasi, kegiatan ini juga sebagai momentum untuk berinteraksi langsung dengan industri pariwisata Nepal guna mendapatkan pandangan dari sisi wisatawan sekaligus melakukan pendekatan persuasif.
Destinasi yang dipromosikan pada misi penjualan ini terdiri dari Bali dan 5 Destinasi Super Proritas (DSP). Kemenparekraf juga menawarkan segmen khsus di antaranya MICE (Meeting, Incentives, Convention, and Exhibiton), family, wedding, honeymoon, dan luxury. Selain itu, dikenalkan pula destinasi-destinasi baru lainnya, yakni Batam-Bintan, Bandung, dan Bromo.
“Kami tawarkan Batam-Bintan sebagai destinasi alternatif dari Singapura ataupun Malaysia. Utamanya dari Singapura yang hanya ditempuh kurang dari 1 jam dengan kapal feri untuk sampai di Batam-Bintan, destinasi ini menawarkan keindahan dan atraksi seperti blue lagoon, water sport, dan lain-lain. Hal ini sangat potensial untuk turis Asia Selatan, termasuk Nepal yang melakukan perjalanan melalui Singapura sebagai hub,” tuturnya.
Masih dalam rangkaian misi penjualan, Kemenprekraf bersama Duta Besar Indonesia untuk Bangladesh dan Nepal, Heru Hartanto Subolo, juga bertemu dengan Nepal Tourism Board (NTB) untuk membahas upaya dan komitmen kedua belah pihak dalam memperkuat kerja sama di bidang pariwisata termasuk meningkatkan kunjungan wisatawan kedua negara.
(Rizka Diputra)