Melengkapi konsep baru toko, kata Irma, UNIQLO di Grand Indonesia menghadirkan tiga layanan yang bisa dipilih pelanggan. Pertama, RE.UNIQLO Studio. Ini menjadi komitmen UNIQLO dalam mengurangi limbah pakaian, serta layanan untuk memperpanjang masa pakai pakaian UNIQLO.
Pada kesempatan ini, UNIQLO Grand Indonesia meluncurkan layanan Remake terbaru dan pertama hadir di Indonesia, yaitu layanan Sashiko, teknik menjahit tradisional khas Jepang yang biasanya digunakan untuk menggabungkan beberapa lapisan kain dengan memberikan tusukan-tusukan kecil sebagai unsur estetis. Layanan ini juga bisa dinikmati di RE.UNIQLO Studio, La Piazza, Kelapa Gading.
“Hingga saat ini, telah ada 50 RE.UNIQLO Studio yang tersebar di 21 region dan tersebar di seluruh dunia,” kata Irma.
Dalam rangka selebrasi UNIQLO Grand Indonesia, diadakan Sashiko Workshop yang dipandu oleh UNIQLO bersama desainer Adrie Basuki. Workshop ini gratis dan terbuka untuk umum, sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Kedua, layanan UTme! memungkinkan pelanggan untuk membuat desain t-shirt dan tote bag kustom dengan menggabungkan foto, gambar, dan teks, sehingga menciptakan desain original mereka sendiri. Pada momen spesial ini, UTme! berkolaborasi dengan tiga seniman muda dengan karya khas mereka. Tommy Chandra dengan tema "The Power of Routine", Sarkodit dengan tema "Small Act of Kindness", dan Lala Bohang dengan tema "Personal Journey".
Ketiga, terdapat UKM Neighborhood Collaboration, sebuah kolaborasi UNIQLO yang bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk UKM lokal kepada masyarakat luas.
“Ada produk UKM yang terpilih melalui proses kurasi yang dilakukan oleh UNIQLO bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Pemilihan UKM dan produk yang ditampilkan dikaji setiap satu tahun, sehingga memberikan kesempatan lebih banyak bagi UKM lainnya untuk dapat turut berpartisipasi dalam program yang sama,” ucap Irma.
Irma berharap, kolaborasi ini dapat memberikan kontribusi dalam memajukan perekonomian daerah, serta mendukung program pemerintah untuk memperkuat UKM lokal di kancah global.
(Tuty Ocktaviany)