“Keharapan memiliki sesuatu yang dinantikan tentu saja membantu dari segi kesehatan mental. Namun, banyak orang tidak memiliki harapan, karena kita tidak memiliki uang untuk membeli rumah, bepergian, atau bahkan berada dalam pekerjaan yang kita nikmati, tetapi hanya pekerjaan pertama yang didapatkan untuk membayar tagihan,” ujarnya.
Menurut Davis, pendapat generasi yang lebih tua bahwa orang muda harus lebih kuat adalah sedikit jahat.
“Apakah kita tidak ingin yang terbaik untuk generasi muda berikutnya? Media telah menciptakan banyak stereotip dan generalisasi tentang generasi Z. Sedikit empati saja sudah cukup untuk membuat kita menjadi manusia yang lebih baik,” tuturnya.
Dengan memahami tekanan yang dihadapi oleh generasi muda, baik dari segi kesehatan mental maupun tantangan ekonomi, penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang lebih mendukung. Hanya dengan pendekatan yang lebih empatik dan perhatian terhadap kebutuhan mereka, kita dapat membantu generasi ini berkembang dan meraih masa depan yang lebih cerah.
(Leonardus Selwyn)