Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sandiaga Temui Pelaku Usaha Bali Bahas Arah Pembangunan Sektor Pariwisata

Nabila Febriyanti R , Jurnalis-Rabu, 04 September 2024 |08:34 WIB
Sandiaga Temui Pelaku Usaha Bali Bahas Arah Pembangunan Sektor Pariwisata
Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno (Foto: dok. Kmeenparekraf)
A
A
A

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno bertemu pelaku usaha di Bali yang tergabung dalam Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) guna mendiskusikan arah pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) ke depan. Hal itu dilakukan di sela-sela agenda HLF MSP dan IAF ke-2 2024.

Sandi mengatakan, tahun 2024 menjadi tahun transisi di mana dokumen perencanaan jangka menengah dan jangka panjang nasional dan sektoral disusun. 

Salah satunya penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Pariwisata yang menjadi acuan dalam pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif lima tahun ke depan.

“Kemudian penyelesaian undang-undang pariwisata terutama yang berkaitan dengan aspek keberlanjutan juga pengelolaan desa wisata dan bagaimana kita membuka peluang usaha bagi UMKM khususnya di desa-desa wisata di Indonesia,” kata dia dalam Audiensi Bersama GIPI di The Royal Santrian, Nusa Dua, Bali, mengutip laman resmi Kemenparekraf.

Menurut dia, masukan atau usulan terkait arah kebijakan pembangunan industri pariwisata yang diharapkan oleh para pelaku usaha pariwisata terutama dari GIPI Bali sangat diperlukan. 

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno(Foto: dok. Kemenparekraf)

Sebab tidak bisa dipungkiri bahwa 50 persen devisa negara berasal dari sektor pariwisata Bali dan ekosistem pariwisata Bali telah menjadi acuan dari pariwisata dunia.

"Ini (Renstra Pariwisata dan RUU Kepariwisataan) adalah perubahan yang cukup fundamental di dalam kepariwisataan kita, sehingga perlu kehati-hatian dan tidak terburu-buru karena masukan dari para pelaku pariwisata di seluruh wilayah nusantara ini sangat penting," tuturnya.

Pelaku usaha parekraf Bali memanfaatkan kesempatan itu untuk menyampaikan pandangan dan usulan mengenai hambatan atau kendala yang sedang dialami Bali saat ini dari mulai hulu ke hilir. 

Beberapa di antaranya terkait persoalan digitalisasi, carrying capacity, usulan membangun Badan Pengelolaan Pariwisata, tata kelola destinasi pariwisata, alih fungsi lahan, hingga pengembangan wisata kesehatan yang dapat memberikan dampak terhadap peningkatan length of stay.

Guru Besar Universitas Udayana, Prof. Nyoman Sunarta mengatakan, wisatawan mancanegara yang datang ke Bali sudah mencapai 50,17 persen atau 3,5 juta perjalanan dari target 7 juta wisatawan di tahun 2024.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement