SELEBGRAM Shella Selpi Lizah mengembuskan napas terakhirnya. Dia meninggal usai tiga tahun berjuang melawan kanker ovarium. Kabar duka ini disampaikan oleh suami Shella, Albi lewat akun Instagram miliknya.
Di unggahan selanjutnya, Albi menyampaikan rasa sayangnya. Dia tak kuasa menahan sedih atas kepergian sang istri. Namun demikian, Albi berusaha ikhlas. Dia pun menyampaikan rasa terima kasih karena telah menemaninya selama ini.
Berkaca kasus Shella Selpi Lizah, seberapa bahayakah kanker ovarium?
Kanker ovarium menjadi kanker penyebab kematian nomor delapan akibat kanker perempuan di seluruh dunia. Mengingat ganasnya penyakit satu ini, maka dari itu penting untuk tahu dan memahaminya seperti apa gejala atau tanda-tanda dari kanker ovarium.
Apalagi, seperti diungkap Dokter Spesialis Onkologi, dr. Oni Khonsa, Sp. OG, Subsp. Onk, kanker ovarium terkadang samar dengan gejala biasa kondisi kesehatan lainnya, contohnya sakit perut.
"Ada yang sakit ovarium itu enggak ada salahnya cek, sebelum ada gejala. Sebab, gejala yang ada sering disalahartikan karena mirip dengan gejala lainnya, seperti perut kembung bisa saja maag," tutur dr. Oni, Sp. OG, Subsp. Onk.
Selain perut kembung, gejala yang umumnya hadir juga seperti nyeri panggul, diare, mual, dan hingga muntah yang memang banyak menjadi gejala dari penyakit lainnya.
Maka tak heran, faktanya banyak pengidap kanker ovarium yang datang berobat ternyata sudah memasuki stadium lebih lanjut. Artinya, memang sudah terlambat diketahui penyakitnya.
"Ada yang sakit ovarium itu saat datang ke kami atau banyak, sudah masuk stadium lanjut. Makanya, enggak ada salahnya cek kesehatan rahim sebelum ada gejala, sehingga peluang untuk hidup lebih lama," kata dr. Oni
(Leonardus Selwyn)