Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jangan Sampai Bau Ketiak, Hindari 5 Makanan dan Minuman yang Bisa Picu Bau Badan

Anisya Putri Fadhilah , Jurnalis-Senin, 26 Agustus 2024 |16:30 WIB
Jangan Sampai Bau Ketiak, Hindari 5 Makanan dan Minuman yang Bisa Picu Bau Badan
Makanan dan Minuman yang Bisa Picu Bau Badan (Foto: Benzoix/ Freepik)
A
A
A

PERSOALAN bau ketiak tengah ramai jadi buah bibir masyarakat dan netizen di linimasa sosial media beberapa waktu baru-baru ini. Persoalan bau ketiak atau bau badan sejatinya, bukan hanya menyangkut kebersihan diri atau penyakit dalam yang bisa diderita, namun juga terkait makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari loh!

Ya, maka dari itu ada istilah familiar “You are what you eat”, sebagai gambaran bahwa apa yang dimakan bisa jadi cerminan diri seseorang.

Supaya jangan sampai bau ketiak dan menganggu kenyamanan dan indera penciuman orang lain di sekitar kita, penting untuk tahu cara mencegahnya, salah satunya dengan menghindari makanan dan minuman yang bisa memicu reaksi tubuh dan menghasilkan aroma yang tidak sedap.

Berikut makanan dan minuman yang bisa memicu reaksi tubuh,  menghasilkan aroma tubuh alias bau ketiak yang tidak sedap, seperti dilansir dari Ohio State Wexner Medical Center, Senin (26/8/2024)

1. Sayuran keluarga kubis: Sayuran dari keluarga kubis-kubisan, contohnya brokoli, kembang kol, kubis, dan kangkung. Tipe yang punya kandungan serat yang tinggi, yang tidak dapat dicerna oleh tubuh. Ketika serat tersebut sampai di usus besar, ia berinteraksi dengan bakteri dan menghasilkan gas yang kemudian dikeluarkan.

Proses ini umum terjadi pada semua makanan tinggi serat. Namun, yang membedakan sayur berjenis kubis adalah kandungan sulfur yang melimpah, yang terurai menjadi hidrogen sulfida, senyawa dengan bau mirip telur busuk. Bukan tidak boleh dimakan, tapi jangan makan dalam porsi berlebihan, secukupnya saja.

2. Asparagus: Mengonsumsi asparagus bisa membuat urin berbau seperti kubis busuk akibat senyawa sulfur. Menariknya, tidak semua orang mengalami perubahan bau ini, karena ada juga yang tak terpengaruh. Salah satu teori menyebutkan bahwa perbedaan genetik pada enzim yang memproduksi metabolit sulfur dapat mempengaruhi bau urin.

Sedangkan untuk anosmia, diduga ada variasi genetik dalam gen penciuman seseorang yang mempengaruhi kemampuannya untuk mencium bau tersebut.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement