Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Berkaca Kasus Perselingkuhan Azizah Salsha, Selingkuh Berkaitan dengan Kesehatan Mental?

Rizky Bani Yusna , Jurnalis-Kamis, 22 Agustus 2024 |16:56 WIB
Berkaca Kasus Perselingkuhan Azizah Salsha, Selingkuh Berkaitan dengan Kesehatan Mental?
Selingkuh berpengaruh dengan kesehatan mental? (Ilustrasi: Freepik.com)
A
A
A

KASUS perselingkuhan yang melibatkan Azizah Salsha dengan Salim Nauderer mengingatkan kita bahwa perselingkuhan sering kali menjadi salah satu tantangan terbesar dalam hubungan.

Dalam kasus Azizah, spekulasi semakin memanas ketika media sosial memunculkan percakapan yang memicu dugaan adanya hubungan gelap. Meski telah menikah dengan Pratama Arhan, netizen mencurigai keduanya menjalani hubungan jarak jauh, dan memicu potensi perselingkuhan.

Meskipun demikian, baik Azizah maupun Arhan telah membantah tuduhan tersebut dan tetap berusaha menjaga hubungan mereka di tengah serangan publik. Dari perspektif psikologis, perselingkuhan sering kali melibatkan banyak faktor, salah satunya adalah kesehatan mental.

Berdasarkan 'From Heartbreak to Hope Your Guide to Surviving and Healing After an Affair' dijelaskan bahwa perselingkuhan memang dapat dipengaruhi oleh kondisi mental seperti gangguan bipolar, ADHD, atau kecanduan, yang memengaruhi pengendalian diri.

Selingkuh

Merangkum dari Survive your partners affair, Kamis (22/8/2024) trauma otak dari cedera atau kecanduan berat juga bisa meningkatkan risiko perselingkuhan dengan mengurangi kemampuan untuk menahan dorongan. Gangguan kepribadian, seperti narsisme, dan trauma seksual juga berpotensi berkontribusi pada perilaku ini.

Namun, tidak semua perselingkuhan disebabkan oleh kondisi mental atau trauma. Pilihan dan tanggung jawab pribadi tetap penting. Diskusi terbuka dan bantuan profesional dapat membantu mengatasi masalah dan mendukung pemulihan dari dampak perselingkuhan.

Karena orang dengan gangguan ini mungkin kesulitan mengendalikan impuls mereka atau terlalu fokus pada kepuasan diri, yang berpotensi mengarah pada perilaku selingkuh. Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun ada keterkaitan antara gangguan mental dan perselingkuhan, hal tersebut bukanlah alasan yang membenarkan tindakan tersebut.

Sama seperti dalam kasus Azizah Salsha, setiap individu tetap memiliki pilihan dan tanggung jawab atas perilaku mereka. Perselingkuhan bukan hanya masalah personal, tetapi juga bisa dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kondisi mental, trauma, dan bahkan cedera otak yang dapat mempengaruhi kontrol diri seseorang.

Dalam menghadapi perselingkuhan, terutama yang mungkin dipengaruhi oleh kondisi kesehatan mental, penting bagi pasangan untuk mencari bantuan profesional.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement