Oleh karena itu, lanjutnya, para founder JFT ingin mengubah desainer yang bergabung JFT se-Indonesia.
"Pak Philip menginformasikan akan ada 139 desainer dari berbagai kota/kabupaten di Indonesia. Jawa sampai Kalimantan, Kepulauan Riau, dan Sumatera. Hal ini menandakan bahwa Yogyakarta merupakan miniatur Indonesia yang terbuka untuk seluruh karya dari anak bangsa Indonesia," ucapnya.
"Minggu lalu, kami juga mengadakan KKI (Karya Kreatif Indonesia), dan saya bangga ada dua desainer generasi Gen Z. Kami juga melakukan kompetisi desainer muda dan terpilih dua orang untuk dilatih di sana. Mereka berasal dari SMK 6 dan SMK 4 Yogyakarta,” katanya.
Salah satu yang menarik dalam event JFT tahun ini adalah digelarnya peluncuran buku trendforcasting yang disusun oleh Philip Iswardhono dan Afif Syakur.
“Pada saat closing ceremony JFT, kami me-launching buku trend forecast yang berjudul Re-existence. Buku yang penuh inspirasi untuk melihat trend ini mendapatkan dukungan dari Bank Indonesia Kpw. Yogyakarta. Kami berharap buku ini bisa berguna untuk semua kalangan, khususnya bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang fashion,” ujar Creative Director JFT Philip Iswardhono.
(Agustina Wulandari )