Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Berkaca dari Kasus Intan Nabila, Begini Cara Mengatasi Trauma pada Anak Korban Kekerasan

Kesya Fatharani Shafa , Jurnalis-Selasa, 13 Agustus 2024 |17:55 WIB
Berkaca dari Kasus Intan Nabila, Begini Cara Mengatasi Trauma pada Anak Korban Kekerasan
12 cara mengatasi trauma anak korban kekerasan. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

SELEBGRAM cantik Cut Intan Nabila menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh suaminya sendiri. Tak hanya Cut Intan saja yang menjadi korban, tapi putri dari selebgram tersebut juga mendapatkan kekerasan dari suaminya yang bernama Armor Toreador.

Cut Intan Nabila, membeberkan perlakuan suaminya lewat satu unggahan di akun Instagram pribadinya, @cut.intannabila. Dalam posting-an yang dia bagikan rekaman CCTV membuktikan Cut Intan menjadi korban KDRT.

Dalam keterangannya, suami Cut Intan berselingkuh hingga melakukan KDRT, berawal dari keduanya yang tengah berdebat, pada akhirnya Armor memukul Cut Intan berkali-kali. Lebih parahnya lagi, ternyata ada anak ketiga mereka dalam momen kekerasan tersebut. Kini video itu pun viral dan banyak dukungan kepada Cut Intan.

Seperti diketahui, dampak trauma KDRT bagi anak sangatlah tidak baik karna bisa memengaruhi perkembangannya. Maka dari itu simak 12 cara mengatasi trauma pada anak korban kekerasan, sebagaimana dilansir dari Eclkc Selasa (13/8/2024).

1. Jaga diri sendiri

Pastikan Anda cukup tidur, makan makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur.

2. Fokus pada penyembuhan diri

Kekerasan pada anak

Kekerasan dalam rumah tangga bisa berdampak pada cara kita mengasuh anak tanpa kita sadari. Cari bantuan, karena dengan sembuh, Anda juga akan membantu anak Anda untuk sembuh.

3. Bermain dan terlibat dengan anak

Cari kegiatan yang bisa dilakukan bersama, seperti membaca, bernyanyi, meniup gelembung, menggambar, menari, atau bermain pura-pura.

4. Dengarkan anak Anda

Agar anak merasa dihargai dan didengarkan, berikan perhatian penuh pada mereka. Cobalah membungkuk untuk membuat kontak mata dan jauhkan ponsel Anda saat berbicara dengan mereka.

5. Beri ruang untuk kesalahan

Kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Pujilah usaha anak, bukan hanya hasilnya, agar mereka tetap termotivasi meskipun gagal.

6. Jadi pendukung utama anak Anda

Beri tahu anak apa yang Anda sukai dari mereka dan rayakan hal-hal baru yang mereka temukan di sekitarnya.

7. Ajak anak mencoba hal baru

Bantu anak mengembangkan keterampilan baru, seperti bermain balok, puzzle, membaca buku, atau bermain bola bersama.

8. Tetap dekat dan beri kenyamanan saat anak merasa takut

Saat anak merasa takut atau kewalahan, tetaplah di dekat mereka. Bernapas dalam-dalam dan menghitung perlahan bersama bisa membantu menenangkan mereka. Berikan benda-benda yang menenangkan seperti empeng, selimut, atau mainan kesayangan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement