PERHELATAN Muslim Fashion Festival (MUFFEST)+ sukses digelar selama empat hari, mulai 8-11 Agustus 2024. Acara tahunan ini melibatkan partisipasi dari 175 brand.
Tahun ini, MUFFEST+ mengusung tema “Flying to the Global Market”. Ajang ini menjadi salah satu landasan untuk memproklamirkan fesyen modest Indonesia sebagai trendsetter di pasar lokal, nasional, maupun internasional, dan Indonesia sebagai pusat fesyen modest dunia.
“Setiap tahun, punya challenge. Tahun ini, challenge-nya dalam mencari lokasi untuk penyelenggaraan MUFFEST+. DI JCC Senayan, aman. Namun, rebutan. Di sini secara finansial juga tidak murah. Bahkan, lebih mahal karena harus membuat tempat outdoor,” tutur Ali Charisma selaku Advisory Indonesian Fashion Chamber (IFC) kepada Okezone.com di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (11/8/2024).
Menurut Ali, penjualan selama perhelatan MUFFEST+ 2024 sangat bagus. “Jumlah pesertanya sebanyak 175 brand. Namun masih banyak yang ingin ikut, tapi tidak bisa terakomodir karena lokasi di dalam sudah padat banget. Sementara yang lokasinya di luar, masih coba-coba,” kata desainer berbasis di Bali ini.
Menurut Ali Charisma, lokasi sangat menentukan untuk jualan. “Jualan bagus di sini, apalagi kalau produknya bagus,” ucapnya.
Tahun 2025, kata Ali Charisma, ditargetkan jumlah partisipasi lebih dari 175 brand.
“Masih banyak yang ingin ikut. Targetnya 300-400 brand. Dilihat dari industrinya besar. Jumlah 300 brand tidak berlebihan,” katanya.
Ali Charisma mengatakan, tahun ini sudah bagus dengan adanya tren forecasting. “Tinggal nantinya berharap influencer yang ikut berpartisipasi melirik inovasi. Tidak hanya seakan-akan mengejar volume saja, jualan saja dengan harga yang murah,” ucapnya.
Ali berharap, keterlibatan figur publik dan influencer di ajang MUFFEST+ ini bisa menjadi pintu atau jendela orang luar negeri mengetahui perkembangan modest fashion di Indonesia. “Bentuk desainnya harus inovatif,” ujarnya.
Sementara itu, desainer Sofie merasa senang ajang MUFFEST+ 2024 sukses digelar. Banyak yang datang, termasuk kalangan artis.
Sofie juga mendukung Indonesia menjadi kiblat busana Muslim dunia.
“Pangsa pasar modest fashion sangat besar dibandingkan yang konvensional. Busana Muslim sangat laku sekali,” kata Sofie kepada Okezone.com.
Menurut Sofie, event semacam MUFFEST+ ini harus didukung karena ada regenerasi. “Bisa memunculkan generasi baru untuk belajar bisnis,” ucapnya.
“MUFFEST+ diharapkan dapat semakin memperkuat peran dalam memasarkan fesyen modest Indonesia ke pasar global. MUFFEST+ telah membersamai brand-brand fesyen modest di Tanah Air yang bertumbuh menjadi luar biasa sampai internasional. Seiring bertambahnya usia, MUFFEST+ dituntut mampu membuat hype supaya industri fesyen modest menjadi lebih lebar lagi, seperti merambah ke segmen yang lebih muda,” tutur Lenny Agustin, National Chair Indonesian Fashion Chamber (IFC).
MUFFEST+ kembali menggaungkan konsep sustainable yang telah dilakukan sejak 2020. Tidak hanya pada produk jadi, melainkan pada proses hulu ke hilir yang mendukung terciptanya produk-produk fesyen modest yang berstandar internasional. Sehingga karya-karya terbaik brand dan desainer modest Indonesia tak hanya memiliki keindahan secara estetika, berinovasi dan berdaya jual tinggi, tapi juga memiliki nilai tanggung jawab terhadap planet, serta masyarakat dunia secara berkelanjutan.
“MUFFEST+ tahun ini dihadirkan dengan sentuhan baru yang lebih fresh dan muda, mulai dari tempat penyelenggaraan di Istora Senayan Jakarta yang menjadi pusat kumpul gen-Z dan milenial. Kemudian fashion show yang disinergikan dengan perfoma musisi muda seperti HIVI! dan Voice of Baceprot. Sesuai tema yang diusung, yaitu Flying to the Global Market, MUFFEST+ memberikan pengalaman berbeda bagi pengunjung melalui penataan ambience seperti berada di bandara,” ucap Irvan Mahidin, CEO PT Gemalindo Kreasi Indonesia.
MUFFEST+ 2024 menghadirkan ragam gaya busana modest mulai dari street wear, evening wear, urban, kontemporer, hingga syar’i dari 175 brand dalam peragaan busana dan pameran dagang. Perhelatan MUFFEST+ diramaikan kegiatan seperti seminar Fashion Trend Forecasting, talkshow, workshop, dan business matching. Pameran dagang atau eksibisi MUFFEST+ tahun ini menampilkan koleksi fesyen modest, hijab, alas kaki, tas, tekstil, perhiasan, aksesoris, kosmetik, dan produk kecantikan.
Sepanjang penyelenggaraan acara, perwakilan desainer dan brand yang berpartisipasi dalam MUFFEST+ 2024, yaitu Lisa Fitria, KAYO by Fey Kayo, BT Batik Trusmi, Level Up, Inara Rusli, SHI by Shireen Sungkar, Monika Jufry, Nada Puspita, Pelangi Asmara, Kursien Karzai, Althafunissa, Hannie Hananto, Sofie, Kami., Zaskia Sungkar, Rosie Rahmadi, Irmasari Joedawinata, Khanaan, Ayu Dyah Andari, Rya Baraba, dan Ivan Gunawan Prive.
Melanjutkan pencanangannya tahun lalu, MUFFEST+ juga sebagai salah satu kegiatan Road to IN2MF 2024 kembali menampilkan koleksi karya anggota Industri Kreatif Syariah (IKRA) Indonesia dan UMKM binaan Bank Indonesia sebagai perwakilan partisipan dari event IN2MF 2024. IN2MF dan program IKRA merupakan upaya yang dilakukan Bank Indonesia dalam rangka mendukung pengembangan ekosistem modest fashion secara end to end, khususnya dalam mendorong akses pasar dan memperkuat kapasitas pelaku usaha, serta akses terhadap pembiayaan.
“Potensi pasar internasional untuk modest fesyen sangat besar, namun pelaku industri modest fesyen di Indonesia banyak yang belum siap untuk merambah ke skala global. Bank Indonesia masuk untuk turut menggerakkan sektor fesyen dan sudah terlihat sektor fesyen Indonesia punya cirinya sendiri dengan dibantu para desainer Tanah Air. Bank Indonesia berterima kasih dan mengapresiasi upaya bersama yang telah dilakukan tersebut,” tutur Ita Rulina, Kepala Grup Pemberdayaan Ekonomi dan Keuangan Syariah – DEKS Bank Indonesia.
(Tuty Ocktaviany)