LABUAN Bajo tak sekadar menyajikan pengalaman wisata alam nan memesona. Kini, surga tersembunyi yang ada di Indonesia bagian timur ini telah memiliki ‘Travel Pattern’ alias Peta Perjalanan Ziarah Religi Katolik.
Travel Pattern yang merupakan bagian dari wisata religi di Labuan Bajo tersebut dirilis oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama Kevikepan Labuan Bajo baru-baru ini.
Pembuatan Travel Pattern ini merupakan salah satu tindak lanjut dari penyelenggaraan webinar ‘Potensi dan Strategi Pengembangan Wisata Religi Katolik di Pulau Flores’ yang diselenggarakan beberapa waktu lalu.
Tujuan dirilisnya Travel Pattern ini salah satunya untuk menjadikan Pulau Flores sebagai destinasi utama wisata religi Katolik di Indonesia.
Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh menjelaskan, pembuatan Travel Pattern Ziarah Religi Katolik Labuan Bajo ini merupakan salah satu cara untuk memberikan pengalaman lebih kepada para wisatawan.
Salah satunya, dengan menyediakan informasi destinasi selain destinasi-destinasi yang berbasis alam maupun budaya di Labuan Bajo.
(Foto: BPOLBF)
Wisata ziarah religi Katolik ini bisa menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan karena dapat memberikan pengalaman spiritual dan kegiatan yang berbeda.
“Travel pattern ziarah religi Katolik di Labuan Bajo ini dapat memberikan pengalaman lebih bagi wisatawan setelah berkunjung ke wisata berbasis alam dan budaya,” ujar Frans Teguh, dalam siaran persnya kepada Okezone.
“Pengadaan peta perjalanan ini juga dilakukan untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dengan tetap memerhatikan tren wisata di masa mendatang, yang cenderung bersifat personalize (pribadi), customize (minat khusus), localize (lokalitas), dan smaller in size (jumlah wisatawan yang tidak terlalu massif),” terang dia.
Lebih lanjut, Vikep Labuan Bajo, Romo Rikard Manggu juga menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan langkah positif untuk memperkenalkan keindahan spirital serta kekayaan budaya yang dimiliki Labuan Bajo kepada umat Katolik dan masyarakat luas.
“Inisiatif ini merupakan langkah positif untuk memperkenalkan keindahan spiritual serta kekayaan budaya yang dimiliki Labuan Bajo kepada umat Katolik dan masyarakat luas,” ungkapnya.
“Dengan adanya travel pattern ini, kami berharap para pengunjung dapat merasakan kedamaian dan inspirasi dalam kunjungan mereka, serta mendapatkan kesempatan untuk lebih mendalami iman mereka melalui pengalaman yang mendalam di lokasi-lokasi religius di Labuan Bajo,” sambungnya.
Ia juga melanjutkan, pihaknya percaya bahwa melalui inisiatif ini dapat memberikan kontribusi pada peningkatan kesadaran pelestarian budaya, dan peluang besar untuk mempromosikan toleransi sebagai bagian dari kearifan lokal masyarakat Manggarai Barat.
“Kami juga percaya bahwa wisata religi ini akan berkontribusi pada peningkatan kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan budaya dan sejarah gereja Katolik di wilayah ini,” kata dia.
Romo Rikard juga menyebut, ini adalah peluang besar untuk mempromosikan toleransi dan pemahaman lintas agama, serta mendukung perekonomian lokal melalui pariwisata yang bertanggung jawab.
(Foto: BPOLBF)
“Kami berdoa agar setiap perjalanan yang dilakukan dalam rangka program ini akan membawa berkah dan manfaat bagi semua pihak yang terlibat,” lanjutnya.
Perilisan Travel Pattern Ziarah Religi Katolik khusus Labuan Bajo ini juga bersamaan dengan moment Festival Golo Koe.
Tujuannya, agar para wisatawan, peziarah, maupun pengunjung juga memiliki alternatif aktivitas selain mengikuti rangkaian Event Festival ‘Golo Koe’.
Festival Golo Koe sendiri merupakan salah satu event religi Katolik di Flores NTT yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara tahun 2024, dari total 110 event unggulan yang telah dikurasi secara ketat dari 38 provinsi di Indonesia oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
Travel Pattern ini juga dapat diunduh atau diakses melalui https://bit.ly/petaziarahwisatareligikatoliklabuanbajo, melalui Sub Menu Informasi Setiap Saat pada website labuanbajoflores.id, melalui link yang tertera pada Call Center BPOLBF +62 811-3879-4555, atau melaui Barcode Travel Pattern Ziarah Religi Katolik yang tersedia di Tourist Information Center (TIC) Kantor BPOLBF (Jln. Soekarno Hatta No.88, Labuan Bajo) dan Media Sosial BPOLBF.
Untuk Travel Pattern Labuan Bajo sendiri, terdapat 12 titik lokasi yang dapat dikunjungi para peziarah dan wisatawan, mulai dari Gereja-Gereja, Gua Maria, hingga toko pernak-pernik kerohanian yang ada di dalam Kota Labuan Bajo dengan titik lokasi terluar Binongko hingga Marombok.
(Foto: BPOLBF)
Adapun 12 titik lokasi ini adalah Gua Firdaus Maria Ratu Dunia yang terletak di dekat Bandara Internasional Komodo, Gua Maria Golo Koe, Gua Maria Bunda Pengantara Rahmat yang berlokasi Kompleks Biara Susteran SSpS, Gua Maria Golo Kaca di Wae Mata, Gereja Roh Kudus Labuan Bajo di Jl. Mgr. Van Beakum.
Lalu Gereja Katolik Paroki Bunda Segala Bangsa Waeksambi, Gereja Katolik St. Petrus Paroki Sernaru, Gereja Stella Maris di Jl. Mutiara Labuan Bajo, Yayasan St Damian, Binongko, Gereja Katolik Sta. Theresia dari Kanak-Kanak Yesus Marombok, Toko Pondok Rohani Pelita Harapan di Jln. Mgr. Van Beckum, dan Pondok Uskup emeritus Mgr Angkur di Desa Gorontalo, Labuan Bajo.
(Rizka Diputra)