"Warna yang ingin saya angkat yaitu dengan 3 palet warna (biru, putih, oranye) dimana biru dan putih menggambarkan keselarasan, namun dipadukan dengan oranye yang secara look sangat kontras dengan harapan menggambarkan karakter pemberontakan itu sendiri," sambungnya.
Lagi-lagi Isa menggambarkan sisi emosional Gen Z melalui show yang ditampilkannya dimana setiap model mengenakan topeng saat melenggang di runway. Di balik topeng tersebut, seolah ada luapan emosi yang harus ditahan meski Gen Z ingin selalu bebas berekspresi.
"Penggunaan topeng sendiri saya terapkan untuk menunjukkan ekspresi amarah yg disembunyikan karena kondisi "broken heart" karena dibalik topeng tersebut tersembunyi amarah yang luar biasa namun sulit untuk diungkapkan. Konsep besar saya kali ini adalah Gen-Z yang sedang patah hati dan bebas untuk berekspresi meski harus ditahan sekuat mungkin," tandasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)