“Misalnya hari ini tempe sama telur, besok tempe sama ayam, lusa lagi ikan sama telur, kalau mampu ada susu. kalau telur dua butir, susu dua gelas,” katanya.
Dan yang terpenting dari program makan bergizi gratis menurut Prof Hardinsyah adalah makanan yang bisa dimana oleh anak-anak, makan yang enak, tidak bikin bosan, tidak bikin mual dan muntah, tidak bikin alergi. Pasalnya ada beberapa anak yang punya alergi sehingga menunya tidak bisa dipukul rata.
“Jadi gak hanya jenisnya, cara ngolahnya supaya bisa makan enak, tapi bagaimana menyajikannya. Jangan kayak di pengungsian, suruh berbaris, disendokin, cara penyajiannya harus menarik dan gak bikin anak ketakutan, bahkan kalau bisa melibatkan partisipasi anak, dia bagi-bagi di kelasnya, berdoa bareng, cuci piringnya, kalau ada partisipasi gak ada masalah,” katanya.
(Leonardus Selwyn)