KEHADIRAN Tong Tong Night Market dinilai sebagai daya tarik baru bagi wisatawan yang menyambangi Kota Malang. Hal itu diakui langsung oleh Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno.
Usai meninjau Tong Tong Night Market pekan lalu, Sandi mengaku takjub terlebih Tong Tong Night Market awalnya bermula di Belanda.
"Mudah-mudahan (Tong Tong Night Market) bisa menggerakkan ekonomi masyarakat, terutama UMKM. Dan tentunya ini juga meningkatkan daya tarik dan mobilitas wisatawan ke Kota Malang," ucap Sandi dalam siaran pers Kemenparekraf.
Sekadar informasi, nama Tong Tong Night Market sendiri terinspirasi dari Tong Tong Fair Belanda yang merupakan event tahunan dan terbesar di Belanda yang ada sejak tahun 1959.
Tong Tong Fair Belanda menjadi tempat berkumpulnya para pecinta kuliner dan budaya Indonesia dan Eropa di Belanda. Di dalamnya ada pertunjukan musik keroncong, dangdut, hingga makanan lokal.
(Foto: dok. Kemenparekraf)
Lebih lanjut Sandi berujar bahwa Tong Tong Night Market mempunyai potensi untuk menjadi bagian dari 110 Karisma Event Nusantara (KEN). Karena di Malang butuh banyak penyelenggaraan event guna meningkatkan lama tinggal (lenght of stay) di Malang.
"Kita lihat rata-rata kunjungan ke Kota Malang di bawah dua hari, jadi kalau misalnya ada event ini (Tong Tong Night Market) bisa meningkat menjadi empat hari, ini berpotensi menambah lama tinggal wisatawan dan menambah jumlah tingkat hunian hotel secara signifikan," tuturnya.
Sandi menambahkan, syarat utama untuk masuk menjadi bagian KEN ada empat yakni unik, konsisten, melibatkan banyak sektor ekonomi kreatif, dan menggerakkan ekonomi masyarakat setempat.