Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Marga Tertinggi dalam Suku Batak, Wajib Tahu Jangan Sampai Keliru

Rizka Diputra , Jurnalis-Jum'at, 26 Juli 2024 |09:17 WIB
5 Marga Tertinggi dalam Suku Batak, Wajib Tahu Jangan Sampai Keliru
Marga tertinggi dalam Suku Batak wajib tahu agar tidak keliru (Foto: Instagram/@adventuresamosir)
A
A
A

5 MARGA tertinggi dalam Suku Batak, Sumatera Utara akan diulas dalam artikel kali ini. Tahukah Anda jika marga Suku Batak memiliki tingkatan tersendiri. 

Meski demikian, tingkatan marga Suku Batak ini bukan berarti seseorang lebih tinggi derajatnya dari yang lain, namun lebih kepada menempatkan kedudukan dalam sebuah keluarga. Terlebih marga ini berperan penting sebagai identitas regenerasi keturunan keluarga dalam Suku Batak tersebut.

Setidaknya ada lima marga Suku Batak tertinggi yang memainkan peranan penting dalam sejarah dan perkembangan budaya Sumatera Utara. Berikut ulasannya, sebagaimana mengutip laman Batakita.

5 marga tertinggi dalam Suku Batak

1. Batak Karo
Penyebaran marga ini meliputi daerah Tanah Karo dan sekitarnya. Adapun sejumlah marga dari puak (sub-suku) Batak Karo, di antaranya Ginting, Karo-Karo, Tarigan, Purba, Silalahi. 

Sebagaimana Suku Batak lainnya, marga Batak Karo juga memiliki ciri khas kebudayaan yang kental dengan saling membantu satu sama-lain.Mereka sangat patuh terhadap adat istiadat nenek moyang. Sehingga tidak heran jika budaya Suku Karo masih lestari hingga kini.

2. Batak Mandailing
Marga ini bisa ditemukan di wilayah Kabupaten Padang Lawas dan Tapanuli Selatan. Mereka lebih populer di luar daerah lantaran banyak yang merantau. 

Batak Mandailing

(Foto: Instagram/@gallery_zayn)

Sederet marga Mandailing yang cukup dikenal di lingkungan masyarakat antara lain Batubara, Daulay, Harahap, Lubis, Pohan, dan Tanjung. Perlu diketahui juga bahwa masyarakat marga Batak Mandailing mayoritas muslim. Menurut catatan sejarah, agama Islam di Mandailing masuk melalui dakwah seorang raja asal Sumatera Barat.

3. Batak Simalungun
Sebagaimana namanya, pemilik marga Simalungun tersebar di wilayah Kabupaten Simalungun dan sekitarnya. Sedangkan Sub-marga Simalungun yang populer di antaranya Damanik, Saragih, Sinaga, dan Purba. 

Asal tahu saja, marga Simalungun punya rasa kekeluargaan amat sangat kental, memiliki jiwa sosial tinggi, dan gemar tolong menolong. Agama yang tersebar di sini mayoritas Protestan. Namun ada juga masyarakat yang memeluk agama Islam, Katolik, dan kepercayaan leluhur.

 

4. Batak Toba
Marga ini lebih banyak ditemui di sekitar wilayah Danau Toba. Ciri khas Batak Toba terlihat dari ukiran pada rumah adat mereka bernama Rumah Bolon.

Adapun tradisi yang tidak boleh dilanggar ialah harus menundukkan kepala sebelum memasuki rumah berbentuk persegi panjang itu. Masyarakat Suku Batak Toba dominan memeluk agama Kristen Protestan.

Tari Tortor

(Foto: Instagram/@sanggargorga)

5. Batak Pakpak
Penyebaran marga ini meliputi wilayah Kabupaten Dairi, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, hingga Tapanuli Tengah dan sekitarnya. Mereka juga kerap ditemukan di Kabupaten Singkil dan Kota Subulussaalam, Aceh. Konon, masyarakat Pakpak berasal dari India Selatan yang bermigrasi ke Sumatera Utara.

Adapun nama marganya yang cukup terkenal di antaranya Bintang, Lingga, Tinambunan, dan Ujung. Meski terkenal sebagai perantau, mereka tak melenyapkan ciri khas kekeluargaan yang tetap dipegang teguh. Masyarakat Suku Batak Pakpak dikenal dengan toleransi yang tinggi dengan hidup berdampingan dengan budaya lain penuh kedamaian.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement