2. Mempopulerkan cara makan yang buruk
Meskipun konten kreator mukbang itu memiliki perilaku makan yang normal, sebagian lagi makan dengan cara yang buruk. Misalnya dalam mengunyah, cara makan yang menjijikan, ekstrem, rakus, berantakan, hingga menyeruput. Beberapa cara makan itu menyimpang dari tata krama di meja makan.
3. Ada motif tersembunyi
Beberapa konten kreator membuat konten mukbang untuk mempromosikan makanan. Mereka mempromosikan dengan sangat baik sehingga penonton merasa tergiur untuk membeli. Padahal bisa jadi makanan yang direkomendasikan itu rendah gizi yang bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan bisa dikonsumsi secara rutin.
(Kemas Irawan Nurrachman)