Misalnya, ular derik melingkar dan menggetarkan ekornya saat terancam, sedangkan king kobra bangkit dan melebarkan kepalanya saat terancam. King kobra juga mampu menjaga kontak mata dan mengikuti predator atau ancamannya, sedangkan ular derik tidak berperilaku seperti itu.
King kobra senang berburu dan sering tinggal di pohon. Ular derik lebih suka berada di darat, dan gaya berburu mereka menggambarkan hal ini.
Selain itu, meski racun king kobra secara teknis lebih lemah dibanding ular derik, ia menyuntikkan racun yang cukup untuk membunuh banyak orang ketika terancam. Hal ini membuat king kobra lebih berbahaya dibandingkan ular derik, namun kedua ular tersebut sebenarnya lebih memilih menghindari konflik dengan manusia.
(Foto: Pixabay)
King kobra disebut sebagai 'raja' karena salah satu makanan favoritnya adalah ular jenis lainnya. Ular derik memakan tikus, mencit, kadal, atau dan katak, sedangkan king kobra memakan burung, kadal, dan ular lainnya.
Ini adalah perbedaan penting di antara mereka, karena king kobra menghabiskan sebagian besar waktunya di pepohonan.
Hal ini menjadikan burung sebagai makanan utama mereka, sedangkan ular derik lebih cenderung memakan hewan pengerat. King kobra juga memiliki penglihatan yang lebih baik ketimbang ular derik, sehingga berburu menjadi lebih mudah.
Sedangkan dalam hal kehebatan dan kegigihan berburu, ada perbedaan besar antara kedua ular ini. Racun king kobra jauh lebih berbahaya. Tidak ada ular yang menyuntikkan racun pada 100 persen gigitannya. Namun racun king kobra lebih kuat dan diberikan dalam jumlah atau dosis yang lebih banyak dibanding ular derik punggung berlian timur, salah satu ular paling mematikan di muka bumi.
(Rizka Diputra)