Kelompok hak asasi Muslim Amerika Council on American-Islamic Relations (CAIR) ternyata sempat menangkap layar balasan itu dan membagikannya kembali di media sosial.
Delta kemudian meminta maaf atas keributan yang terjadi. Perusahaan itu menjelaskan dalam sebuah postingan bahwa karyawan yang memposting balasan itu telah dipecat dari tugasnya menangani komunikasi media sosial.
"Apa yang terjadi dengan Delta hanyalah contoh terbaru dari rasisme anti-Palestina," kata Edward Ahmed Mitchell, Wakil Direktur Eksekutif Nasional CAIR, kepada The Washington Post.
"Dan harapan saya adalah bahwa insiden ini akan mulai perlahan-lahan menggerakkan jarum jam ke arah yang berbeda," timpalnya.
Pihak CAIR pun menyatakan bahwa mereka menerima dengan baik permintaan maaf Delta.
(Rizka Diputra)