Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

PB IDI Beri Penghargaan untuk Almarhum Dokter Helmiyadi yang Gugur dalam Tugas

Pradita Ananda , Jurnalis-Minggu, 14 Juli 2024 |19:48 WIB
PB IDI Beri Penghargaan untuk Almarhum Dokter Helmiyadi yang Gugur dalam Tugas
PB IDI Beri Penghargaan untuk Alm Dokter Helmiyadi (Foto: PB IDI)
A
A
A

PENGURUS Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyampaikan dukacita atas berpulangnya Dr. Helmiyadi Kuswardhana, M.Kes, SpOT, FICS, AIFO-K saat menunaikan tugas pelayanan di RSUD Sulawesi Barat, Mamuju.

Sang dokter diketahui meninggal dunia karena serangan jantung baru-bari ini,  saat sedang menjalankan tugasnya sebagai dokter bedah ortopedi di Mamuju, Sulawesi Barat. Almarhum merupakan anggota dari IDI Cabang Mamuju dan sekaligus Pengurus dari IDI Wilayah Sulawesi Barat. Dr Helmiyadi juga merupakan bagian dari Medical Influencer PB IDI dan Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI) yang rajin memberikan edukasi kesehatan pada masyarakat melalui media sosialnya, seperti TikTok dan Instagram.

“PB IDI memberikan penghargaan Lencana Karya Bakti dan sekaligus mengusulkan kepada pemerintah untuk juga bisa memberikan penghargaan kepada Dr Helmi,” bunyi keterangan resmi PB IDI, dikutip Minggu (14/7/2024)

(Foto: PB IDI)
(Foto: PB IDI)

“Kami juga menyampaikan penghormatan setinggi-tingginya kepada Dr Helmiyadi SpOT dan juga para dokter,  yang tanpa pamrih yang telah melakukan pengorbanan terbesar dalam menjalankan tugasnya, mendedikasikan hidup mereka untuk menyelamatkan orang lain,” tambah PB IDI.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, DR Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT juga mengatakan pihak PB IDI sangat menghormati pengabdian profesi yang  para dokter jalankan dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas komitmen teguhnya dalam menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat Indonesia.

“Dengan segala keterbatasan  yang dialami, Keberanian, kasih sayang, dan dedikasi mereka terhadap pasien tidak akan pernah terlupakan, dan Semoga akan banyak muncul dokter Helmi yang lain untuk melanjutkan perjuangan dan pengabdiannya di daerah,” kata DR Dr Moh. Adib.

Sebagai informasi, Indonesia merupakan salah satu negara dengan rasio dokter per pasien yang masih rendah  di dunia yakni 0,4 dokter per 1.000 penduduk. PB IDI menyoroti bahwa salah satu permasalahan utama dalam sistem layanan kesehatan di Indonesia adalah ketimpangan distribusi dokter dikarenakan banyak dokter yang terkonsentrasi di daerah perkotaan. Sehingga masyarakat pedesaan dan wilayah terpencil tidak memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang dibutuhkan.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement