SUNAT atau khitan merupakan tindakan medis dengan cara membuang sebagian kulit kulup yang menempel pada kemaluan (glans penis). Ada banyak alasan sunat dilakukan, khususnya untuk anak laki-laki, selain ajaran agama dan budaya, juga alasan kesehatan
Dilansir dari website Rumah Sakit Awalbros, Senin (7/7/2024) ada banyak manfaat untuk kesehatan, seperti menurunkan risiko ISK (Infeksi Saluran Kemih) pada anak karena bayi usia <6 bulan risiko tinggi untuk ISK, menurunkan risiko transmisi PMS (Penyakit Menular Seksual, seperti HPV, HIV, Trichomonas dan HSV).
Selain itu juga mencegah menurunkan risiko keganasan Penis dan Cervix (leher rahim), mencegah kondisi phimosis (lengketnya kulup pada glans penis, paraphimosis (kulup penis yang dapat ditarik ke proksimal tidak dapat ditarik ke posisi semula dan menjepit glans penis), dan mencegah balanopostitis (radang pada kulup penis dan glans penis).
Lantas kapan sih waktu terbaik melakukan sunat pada anak?

Dokter Spesialis Anak, dr. Harun Albar, SpA M.kes menjelaskan tidak ada usia ideal kapan anak bisa disunat. Tetapi waktu yang terbaik sebenarnya pas anak lahir, terutama 48 jam setelah screening neonatus normal.
“Karena dengan sunat lebih awal akan lebih meminimalkan risiko perdarahan, masa penyembuhan juga lebih cepat dibanding anak-anak yang lebih dewasa,” tutur dr Harun seperti dikutip dari akun X @harun_albar.
Dokter Harun menambahkan sunat di usia balita juga bisa meminimalkan infeksi kronik berulang.
“Gak ada trauma sakit dari sunat karena bayi di bawah dua tahun gak punya memori ingatan tentang sunat,” katanya.