Salah satunya tubulensi parah yang terjadi pada tahun ini adalah insiden guncangan pada Singapore Airlines, tepatnya penerbangan SQ321. Penerbangan tersebut dihantam turbulensi ekstrem tiba-tiba selama layanan sarapan di atas cekungan Irrawaddy di Myanmar.
Insiden yang terjadi bulan Mei lalu itu memakan satu korban jiwa berusia 73 tahun dan menyebabkan puluhan penumpang lainnya terluka.
Guncangan membuat orang-orang di pesawat terlempar ke seluruh ruangan kabin dan beberapa di antara mereka harus menderita cedera tulang belakang otak, hingga tengkorak. Kejadian mematikan ini menjadi peringatan penting bagi dunia penerbangan tentang keselamatan dari turbulensi.