Senad, konsultan keselamatan penerbangan, Michael Daniel menambahkan, tak hanya tetap wajib dipasang saat tidur, bahkan selama waktu makan, penumpang harus tetap mengenakan sabuk pengaman dalam kondisi apapun untuk menurunkan risiko menghadapi turbulensi mendadak.
“Kencangkan sabuk pengaman saat duduk, meskipun tanda kencangkan sabuk pengaman tidak menyala,” imbaunya.
Jika pesawat mengalami turbulensi saat penumpang sedang bergerak di dalam kabin atau dalam perjalanan menuju toilet, Daniel menyarankan mereka untuk berjongkok.
“Hal pertama adalah mencoba berjongkok rendah dan berpegangan pada sandaran tangan atau kabin atau sandaran kepala, apapun yang bisa Anda pegang,” katanya.
Lantas, bagaimana cara penggunaan sabuk pengaman bagi penumpang yang membawa anak? Mantan eksekutif maskapai penerbangan, Chow Kok Wah menjelaskan, anak di bawah usia tiga tahun harus digendong oleh orangtuanya dan diikatkan sabuk pengaman bersama dengan mereka.
“Bayi diikatkan sabuknya pada orang dewasa karena mereka tidak besar atau cukup kuat untuk ditempatkan dan diikatkan sabuk pada kursi terpisah,” ujar Chow.
Sabuk pengaman bayi juga bisa mencegah risiko bayi terpisah dari orangtuanya saat turbulensi terjadi. Karena itu, selama turbulensi, orangtua disarankan untuk menggendong bayinya.
“Jika anak berada di dalam keranjang bayi, ia harus dilepas dan diletakkan di pangkuan orang dewasa dengan mengenakan sabuk pengaman bayi,” tambah pria yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang kedirgantaraan itu.