SUKU terpencil di Amazon mulai terhubung ke internet berkat program Elon Musk. Namun, tetua suku tersebut justru mengeluhkan dampak buruk dari internet yang menurutnya telah merusak nilai-nilai suku mereka akibat keberadaan media sosial dan menyebabkan banyak pemuda mereka yang kecanduan pronografi.
Mengutip New York Post, Suku Marubo yang beranggotakan sekitar 2.000 orang itu akhirnya terhubung ke internet berkat kedatangan layanan Starlink oleh Elon Musk pada September tahun lalu.
Meski pertama kali layanan tersebut dijalankan disambut dengan senang, tetapi seiring berjalannya waktu keberadaan internet justru memicu perpecahan di kalangan Suku Marubo.
“Ketika hal itu tiba, semua orang senang,” kata Tsainama Marubo (73), kepada The New York Times.
(Foto: Navi Global)
“Tetapi sekarang keadaannya menjadi lebih buruk. Kaum muda menjadi malas karena internet, mereka mempelajari cara hidup orang kulit putih,” keluhnya lagi.
Dampak dari adanya internet itu dianggap dapat merusak standar kesopanan suku mereka. Suku Marubo sendiri terkenal dengan kesuciannya di mana mereka bahkan tidak suka berciuman di depan umum. Oleh karena itu, layanan yang menyediakan internet justru menenggelamkan nilai-nilai yang mereka anut.
Alfredo Marubo, salah satu tetua suku tersebut mengatakan bahwa sudah banyak pemuda Marubo yang saling berbagi video porno dalam obrolan grup mereka dan mengamati perilaku seksual yang lebih agresif. Tetua ini khawatir para pemuda akan menirukan apa yang mereka tonton.