BEGADANG merupakan kebiasaan yang sering dilakukan oleh banyak orang, baik karena tuntutan pekerjaan, aktivitas sosial, maupun hiburan. Banyak orang beranggapan bahwa selama mereka tetap tidur delapan hingga sembilan jam dalam sehari, waktu tidur tersebut dapat menggantikan tidur malam yang hilang.
Namun, pandangan ini tidak sepenuhnya mencakup semua aspek kesehatan yang terpengaruh oleh begadang. Faktanya, tidur malam yang berkualitas dan konsisten memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Hal ini ditegaskan oleh dokter tirta dalam video podcast yang diunggah akun Youtube HAS Creative.
Merangkum dari video tersebut pada Senin (10/6/2024), menurutnya, begadang boleh dilakukan, namun jika melakukannya berarti mengorbankan porsi kesehatan di masa tua. Dokter Tirta menggambarkan begadang seperti menggunakan voucher yang di miliki seseorang untuk masa tuanya.
Artinya, semakin sering seseorang begadang meskipun tidur siang, sebenarnya mereka telah mengurangi jatah kesehatannya di masa tua. Dokter Tita menjelaskan bahwa pada malam hari tubuh melakukan pergantian sel-sel yang rusak.
Saat kita tidur, otak dan tubuh menjalankan fungsi otomatis, seperti mengganti sel kulit, sel rambut, dan kuku yang bertambah panjang. Selain itu, sel-sel yang rusak juga diganti untuk membantu proses pemulihan setelah beraktivitas fisik seperti olahraga.
Untuk itu, tubuh tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan pemulihan jika seseorang sering begadang. Sedangkan, tidur siang hanya dapat mengistirahatkan otak dan tidak memberi kesempatan bagi sel-sel tubuh untuk memperbaiki diri.
Akibatnya, sel-sel yang rusak menumpuk dan bisa menjadi penyebab munculnya zat kanker. Dokter Tirta sangat menyarankan untuk menggunakan waktu begadang dengan bijaksana dan hanya untuk kegiatan yang benar-benar penting. Begadang mungkin terlihat seperti hal yang sepele, terutama jika kita masih bisa tidur delapan hingga sembilan jam sehari.