TAHUKAH Anda ternyata penyakit kardiovaskuler menjadi penyakit paling mematikan di seluruh dunia. Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 17,9 juta orang meninggal dunia akibat penyakit tersebut tiap tahun.
Sementara di Indonesia sendiri kematian akibat penyakit kardiovaskular, diketahui tercatat mencapai 651.481 penduduk per tahun, yang terdiri mulai dari stroke 331.349 kematian, penyakit jantung koroner 245.343 kematian dan penyakit jantung hipertensi 50.620 kematian.
BACA JUGA:
Seseorang yang mengidap penyakit jantung harus melalukan beberapa terapi pengobatan, mulai dari konsumsi obat hingga operasi jantung, bila kondisi pasien cukup berat atau parah.
Setelah itu, pasien tentunya harus menjalani gaya hidup sehat bukan hanya mengatur pola makan, namun juga rutin berolahraga. Kini yang menjadi pertanyaan, apakah seseorang yang sudah melakukan operasi jantung masih bisa beraktivitas seperti biasa?
Dijelaskan Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskuler, Dicky Aligheri Wartono, Sp.BTKV(K) aktivitas biasa tentunya tetap bisa dilakukan oleh pasien pasca operasi jantung. Namun, dengan catatan pasien harus tetap beristirahat selama dua bulan untuk memulihkan kondisinya.
“Habis operasi kontrol seminggu bagus, dua minggu kontrol bagus, dua bulan kontrol oke, kalau yang tinggal di luar kota sudah boleh pulang,” ujar dr Dicky saat ditemui dalam acara CARES 2024 (Cardiac & Vascular Excellence Scientific Updates) yang digelar Heartology Cardiovascular Hospital baru-baru ini.
Lantas aktivitas dan olahraga apa yang bisa dilakukan oleh pasien jantung pasca operasi? Menurut dr. Dicky semua olahraga bisa, namun tetap diatur sesuai kemampuan.
“Patokan sesuai kemampuannya apa? Sebelum operasi pasien ngapain, biasanya pasiennya di atas 50 kan enggak mungkin jenis olahraga baru, tadinya jalan pagi jadi sepedaan kan enggak mungkin. Contohnya tentara yanfgbiasa lari 10 km, setelah operasi jantung, setelah 2 bulan bisa lari 10 km lagi,” tutup dr. Dicky
(Rizky Pradita Ananda)