Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cegah Hipertensi, Ini Takaran Batas Maksimal Konsumsi Garam Per Hari

Syifa Fauziah , Jurnalis-Kamis, 23 Mei 2024 |15:00 WIB
Cegah Hipertensi, Ini Takaran Batas Maksimal Konsumsi Garam Per Hari
Batas maksimal konsumsi garam harian untuk cegah hipertensi, (Foto: 8Photo/Freepik)
A
A
A

HIPERTENSI jadi salah satu penyakit yang begitu mengancam nyawa, hingga dijuluki sebagai ‘silent killer’ karena sebagian besar pengidapnya tidak mengalami tanda-tanda atau gejala.

Jarang memperlihatkan gejala yang nyata, padahal hipertensi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah pada dinding arteri meningkat. Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Rumah Sakit Premier Bintaro, dr Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K, menjelaskan hipertensi memang salah satu penyakit degeneratif yang tidak selalu memiliki gejala.

 BACA JUGA:

“Bisa saja begitu diukur tiba-tiba tensinya tinggi, atau bisa juga ditandai dengan rasa tidak nyaman, sakit kepala, namun bukan berarti setiap sakit kepala penyebabnya adalah tekanan darah tinggi,” ujar dr. Yohan dikutip dari siaran pers ‘Ajinomoto Upaya dengan Konsep Bijak Garam (Commemorate Hari Hipertensi Sedunia)’.

 BACA JUGA:

“Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bisa mencegah faktor-faktor risikonya,” imbuhnya.

(Foto: Freepik) 

Secara data, di Indonesia sendiri, kasus hipertensi cukup tinggi, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, 1 dari 3 orang dewasa mengalami hipertensi dan sebanyak 34,1 persen penduduk Indonesia mengalami hipertensi. Sayangnya dari 34,1 persen itu yang mengetahui dirinya hipertensi hanya 8,8 persen.

Pada kesempatan yang sama, dr Yohan mengajak seluruh masyarakat untuk lebih menerapkan gaya hidup sehat dengan berolahraga secara teratur, serta mengontrol asupan gula, garam, lemak (GGL) sebagaimana dianjurkan oleh Kemenkes.

Ya, salah satu mencegah faktor risiko dari hipertensi adalah dengan konsep bijak garam. Konsep bijak garam ini merupakan tindakan preventif, dengan pengaplikasian yang cukup mudah, yaitu dengan mengurangi penggunaan garam dan menambahkan sedikit MSG dalam konsumsi menu harian.

“Konsumsi garam yang berlebih jadi pemicu utama timbulnya hipertensi yang berujung pada meningkatnya faktor resiko penyakit jantung. Oleh karena itu, mengontrol asupan garam menjadi penting bagi masyarakat supaya terhindar dari faktor resiko serangan jantung maupun hipertensi,” jelas dr. Yohan lagi.

Natrium di dalam garam, jadi salah satu zat gizi mikro yang membantu mendukung fungsi tubuh. Namun, konsumsi garam berlebih bisa memicu penumpukan cairan yang berlebihan di dalam jaringan tubuh.

“Cairan tersebut bisa tertarik masuk ke dalam pembuluh darah dan meningkatkan volume aliran darah. Kondisi ini akan memicu kenaikan tekanan darah dan menyebabkan hipertensi,” tegasnya.

Ketika seseorang mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi, dalam jangka panjang pembuluh darah akan mengeras dan menyempit. Akibatnya, aliran darah dan oksigen yang disalurkan ke organ tubuh menjadi berkurang. Jantung akan bekerja ekstra dan meningkatkan tekanan darah yang memicu gagal jantung ataupun stroke.

“WHO juga menganjurkan maksimum konsumsi garam sebanyak 5 gram per hari, tujuannya agar bisa membantu mengurangi risiko hipertensi. Mengurangi asupan garam bisa mengurangi tekanan darah, dan meningkatkan kesehatan jantung,” tutup dr Yohan.

(Rizky Pradita Ananda)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement