Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Waspada, Kebiasaan Ini Bisa Bikin Produksi ASI Menjadi Seret

Devi Pattricia , Jurnalis-Jum'at, 10 Mei 2024 |04:00 WIB
Waspada, Kebiasaan Ini Bisa Bikin Produksi ASI Menjadi Seret
Kebiasaan yang membuat ASI menjadi seret. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

PRODUKSI Air Susu Ibu (ASI) mendadak berkurang atau seret memang menjadi tantangan bagi para ibu menyusui. Tak jarang kondisi ini membuat sang ibu semakin stress dan produksi ASI-nya semakin seret.

Alhasil banyak orang yang memerlukan bantuan suplemen untuk kembali melancarkan ASI agar si kecil bisa terus mengkonsumsi ASI di masa-masa pertumbuhannya. Ahli Gizi Dr. dr. Tan Shot Yen,M.hum mengungkap bahwa semakin sering sang ibu mengasihi anaknya, maka akan semakin banyak produksi ASI di payudaranya.

“Prinsip ASI adalah semakin sering disusukan, semakin sering payudara dikosongkan, produksinya akan menjadi semakin banyak,” kata dr. Tan Shot Yen, dikutip dari podcast Moms Corner di kanal Youtube Nikita Willy, Jumat (10/5/2024).

Sehingga ketika ASI-nya kosong setelah menyusui si kecil, maka secara alamiah akan merangsang produksi ASI dalam payudara untuk kembali mengisinya. Namun dr. Tan Shot Yen menjelaskan salah satu kebiasaan yang sering dilakukan para ibu yaitu memerah ASI karena tidak bisa memberikannya secara langsung kepada anak.

Hidup sehat

Menurutnya, memerah ASI itu tidak sama dengan isapan bayi secara langsung. Sebab, memerah ASI pada sebagian kasus tidak bisa sampai mengosongkan ASI, berbeda dengan isapan bayi yang bisa mengkonsumsi ASI hingga kosong.

“ASI seret itu biasanya kalau ibunya sudah mulai perah-perah karena sering ditinggal bayinya. Kalau itu terjadi maka orang kalau memerah itu tidak sama dengan isapan bayi,” ujarnya.

Terlebih para ibu-ibu yang sibuk bekerja, banyak orang yang tidak rutin memerah ASI setiap dua jam sekali. Sehingga kebiasaan ini tanpa sadar bisa memicu ASI seret lantaran tak rutin diperah.

“Apalagi kalau perah kan biasanya ibunya sibuk ya kerja dan segala macam itu belum tentu dua jam sekali dia perah, Kadang-kadang perahnya cuman ketika istirahat makan siang. Nah itu akhirnya jeda perahnya itu terlalu jauh. Hal ini membuat produksi ASI kayak merasa tidak diperlukan lagi, sehingga asinya keluar sedikit,” tutur dr. Tan Shot Yen.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement