KEMENTERIAN Pendidikan dan Sains Rusia telah mengambil langkah tegas dengan memberhentikan Alexander Kudryavtsev dari posisinya sebagai direktur Institut Genetika Umum Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia. Langkah ini diambil setelah kontroversi yang muncul akibat pernyataannya bahwa manusia pada masa lalu hidup hingga usia 900 tahun.
Kudryavtsev, yang sebelumnya diangkat sebagai direktur pada Juni 2021, diberhentikan dari jabatannya bulan. Dia dipecat setelah Kementerian Pendidikan dan Sains Rusia menyimpulkan bahwa pernyataannya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ilmiah.
Melansir dari Oddity Central pada Selasa (7/5/2024) pernyataan kontroversial ini diajukan oleh Kudryavtsev dalam Konferensi Ilmiah dan Teologi Internasional ketiga dengan tema 'Tuhan-Manusia-Dunia' pada Maret 2023. Dalam konferensi tersebut, dia mengemukakan argumennya bahwa sebelum banjir besar terjadi, manusia memiliki usia hingga 900 tahun, dan penurunan umur manusia dimulai dari dosa asal, leluhur, dan juga dosa pribadi.
Setelah pernyataan tersebut, Kudryavtsev juga menegaskan bahwa dosa memiliki dampak langsung pada genetika manusia, yang membuat mereka lebih rentan terhadap masalah kesehatan. Dia juga menolak argumen ilmuwan atheis yang menyalahkan faktor-faktor seperti radiasi dan polusi, dengan mengklaim bahwa hal tersebut disebabkan oleh dosa.
Keputusan pemecatan Kudryavtsev menuai beragam tanggapan dari komunitas ilmiah Rusia. Sebagian besar mengkritiknya karena pernyataan yang dianggap tidak ilmiah. Evgeniy Alexandrov, yang menjabat sebagai ketua Komisi Pemberantasan Ilmu Palsu Rusia, dengan tegas menyatakan bahwa pernyataan Kudryavtsev tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.
“Tidak ada sisi ilmiah dari pernyataan Alexander Kudryavtsev. Yang ada hanyalah membaca Alkitab karena di sanalah semuanya tertulis. Semua orang percaya tahu bahwa Tuhan menciptakan Bumi dalam tujuh hari, dan ini terjadi sekitar 6.000 tahun yang lalu,” tutur Evgeniy Alexandrov.
Meskipun Kudryavtsev telah mengeluarkan pernyataan klarifikasi yang menyatakan bahwa pandangan pribadinya tidak mencerminkan pandangan lembaga yang dia pimpin, namun langkah pemecatannya tidak dapat dihindari. Fyodor Lukyanov, ketua komisi gereja Rusia untuk masalah keluarga, menyatakan bahwa pemecatan ini terjadi karena adanya pelanggaran etika komunitas ilmiah.