Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bidik Pelancong Muslim, Jepang Siap Hadirkan Lebih Banyak Wisata Halal

Janila Pinta , Jurnalis-Kamis, 02 Mei 2024 |15:01 WIB
Bidik Pelancong Muslim, Jepang Siap Hadirkan Lebih Banyak Wisata Halal
Ilustrasi traveler muslim (Foto: muslimguide.jnto.go.jp)
A
A
A

JEPANG baru-baru ini merencanakan proyek percontohan untuk membantu komunitas regional dalam upaya menggaet lebih banyak wisatawan asing yang memiliki pola makan dan kebudayaan berbeda dengan negeri sakura itu.

Wisatawan muslim menjadi salah satu target utama dari proyek percontohan pariwisata Jepang ini ini.

Melalui program ini, Badan Pariwisata Jepang menyalurkan subsidi untuk pariwisata setempat dalam upaya mempromosikan penggunaan pictogram yang memperlihatkan baha-nbahan makanan, pengembanagan menu, dan pembangunana mushola (ruang shalat) bagi umat Islam.

Jepang yang selalu mengalami peningkatan pengunjung asing dan terus berupaya untuk memberikan dan memperluas lingkungan yang nyaman bagi mereka.

Salah satu kota di Jepang yang sudah mulai membenahi lingkungannya menjadi lebih muslim friendly adalah Kota Okayama.

Okayama telah mencanangkan beberapa fasilitas akomodasi yang ramah bagi pelancong muslim.

Traveler Muslim di Jepang

(Foto: Nippon.com)

Selain itu, di Kota Hitoyoshi, Prefektur Kumamoto telah berfokus pada promosi makanan halal yang diolah sesuai syariat Islam.

Badan Pariwisata Jepang pun berharap kota-kota tersebut dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya dalam memulai proyek percontohan ini.

Terobosan ini tentunya membutuhkan kerjasama yang solid antara pemerintah daerah yaitu Organisasi Manajemen Destinasi dengan jajaran bisnis di industri travel, perhotelan, dan F&B.

Sekitar enam kawasan telah ditunjuk sebagai penerima subsidi negara untuk membiayai beberapa pengeluaran yang termasuk dalam implementasi proyek tersebut.

Program ini akan mendukung pengembangan menu kuliner asli Jepang agar bisa disantap oleh wisatawan muslim dari luar negeri.

Sebagaimana hukum syariat, Islam melarang pemeluknya mengonsumsi daging babi dan alkohol, termasuk mirin yang biasa digunakan dalam makanan Jepang.

Beberapa kecap di makanan setempat pun mengandung alkohol. Untuk itu, negara memberikan subsidi agar menu tersebut lebih ramah bagi muslim.

Selain pengembangan menu, proyek ini juga mempromosikan penggunaa piktogram agar para pengunjung dapat melihat gambaran secara sekilas bahan-bahan apa saja yang terdapat dalam olahan tersebut. Ini dinilai sangat membantu bagi para wisatawan muslim dalam memilih makanan.

Badan tersebut juga memerhatikan subsidi dari program itu untuk pembangunan ruang-ruang shalat bagi setiap muslim di kawasan wisata dan mendirikan tempat istirahat di pinggir jalan (Michi no eki).

Infografis Kota Paling Ramah Sedunia

Proyek ini merupakan bentuk kepekaan Jepang terhadap bertambahnya jumlah wisatawan dari negara-negara Asia Tenggara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar, seperti Indonesia dan Malaysia serta di sebagian negara lainnya.

Tak hanya wisatawan muslim, ternyata proyek ini juga diupayakan untuk kenyamanan wisatawan vegetarian. Beberapa pengembangan menu makanan diperuntukkan bagi kenyamamanan kelompok tersebut.

Mengutip Japan Times, jumlah pengunjung vegetarian di Jepang mencapai 1,67 juta pada 2018 dengan pengeluaran mereka untuk makanan dan minuman menyentuh angka 45 hingga 60 miliar yen. Jumlah tersebut pun saat ini masih diperkirakan akan terus mengalami peningkatan.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement