KERETA cepat Shinkansen relasi Nagoya-Tokyo harus tertunda selama 17 menit akibat ditemukannya seekor ular dengan panjang 40 sentimeter oleh seorang penumpang yang tiba di Tokyo.
Penumpang tersebut kemudian melaporkan kepada keamanan dan ular tersebut berhasil ditemukan dan ditangkap oleh petugas.
Kereta cepat Jepang yang jarang mengalami penundaan tersebut dan kali ini harus tertunda akibat ditemukan ular di dalamnya. Alhasil, reputasinya pun ternoda gegara hewan melata itu.
Melansir The Japan Times, tidak diketahui hewan reptil tersebut apakah berbisa atau tidak dan tidak dapat dipastikan bagaimana ia bisa masuk ke dalam kereta.
Juru bicara Central Japan Railway memberitahukan bahwa tidak ada penumpang yang cedera atau kepanikan dalam insiden tersebut.
Penumpang shinkansen sebenarnya diperbolehkan membawa hewan seperti anjing kecil, kucing, merpati dan hewan lainnya, tetapi tidak dengan ular.
“Sulit membayangkan ular liar naik ke kereta di salah satu stasiun. Kami memiliki peraturan yang melarang membawa ular ke dalam shinkansen,” kata juru bicara tersebut.
“Tapi kami tidak memeriksa bagasi penumpang,” ujarnya.
Kereta yang dijadwalkan untuk berangkat ke Osaka tersebut terpaksa harus diganti oleh perusahaan dengan kereta lain. Hal tersebutlah yang menyebabkan terjadinya penundaan sekitar 17 menit ini.
Terkenal dengan kecepatan keamanannya, kereta dengan kecepatan 285 kilometer per jam ini hanya berada dalam penundaan rata-rata 0,2 menit biasanya.
Menurut Japan Railways, kereta yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1964 ini pun tidak pernah mengalami kecelakaan yang melibatkan korban jiwa dan cedera.
Namun, kesamaan sempat lebih diperketat karena terjadi penyerangan fatal pada sebuah Shinkansen pada tahun 2018.
Insiden penikaman tersebut mengejutkan Jepang yang biasanya sangat aman. Kemudian, keamanan juga ditingkatkan pada Olimpiade musim panas 2021 dan pertemuan kelompok tujuh 2023 lalu.
(Rizka Diputra)