Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

8 Oleh-Oleh Khas Brunei Darussalam, Negeri Tajir Melintir Seluas Banyuwangi

Janila Pinta , Jurnalis-Rabu, 24 April 2024 |14:03 WIB
8 Oleh-Oleh Khas Brunei Darussalam, Negeri Tajir Melintir Seluas Banyuwangi
Oleh-oleh khas Brunei Darussalam (Foto: BizBrunei)
A
A
A

SEBAGAI salah satu negara terdekat dengan Indonesia, Brunei Darussalam dikenal akan berbagai hal terkait Melayu yang khas.

Tidak heran jika banyak wisatawan berkunjung untuk berburu oleh-oleh khas negeri itu, baik berupa makanan khas hingga pernak-pernik lainnya.

Brunei ialah negara dengan luas wilayah sebesar 5.765 kilometer persegi dengan jumlah penduduk lebih 400 ribu jiwa.

Luas wilayah Brunei tersebut tidak lebih besar dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur yang memiliki ukuran 5.782,40 kilometer persegi.

Nah, apa saja oleh-oleh khas Brunei paling populer yang biasa diburu pelancong? Berikut Okezone rangkumkan delapan di antaranya.

1. Pernak-pernik

Pernak-pernik khas Brunei bisa menjadi oleh-oleh yang tepat saat berwisata ke negara terkaya kelima di dunia ini. Pernak-pernik yang tersedia cukup beragam, mulai dari gantungan kunci, lencana, topi, dan sebagainya.

Pernak-pernik Khas Brunei

(Foto: pbase)

Oleh-oleh Brunei satu ini bisa didapatkan di The Mall atau Yayasan Sultan Haji Hassanal Bolkiah Complex. Harganya pun dibanderol dengan harga Brunei Dollar (BND) 3 atau sekitar Rp30.000, topi BND10 atau Rp100.000, dan kartu pos BND1 atau Rp10.000.

2. Kaus khas Brunei

Kaus khas Brunei juga bisa dijadikan oleh-oleh sepulang dari sana. Kaus yang identik dengan negara Petro Dollar Asia Tenggara ini bisa didapatkan di pasar-pasar atau tempat wisata di Brunei. Per kaus umumnya dibanderol dengan harga BND15 atau sekitar Rp150.000.

3. Kain Jong Sarat

Kain tenun khas Brunei satu ini menggunakan bahan katun atau sutra berkualitas tinggi yang ditenun dengan benang emas dan perak.

Kain Jong Sarat

(Foto: bizbrunei)

Kain yang seringkali dipakai di acara-acara khusus seperti pernikahan ini bisa ditemui di Arts and Handicraft Training Center di Kota Batu atau Bandara Brunei International.

4. Kue Cincin

Kue tradisional Melayu Brunei ini terbuat dari gula nipah atau apong, tepung beras, minyak, air, dan gula merah.

Adonan yang telah dicampur itu kemudian dicetak seperti cincin sebelum dicelup ke dalam adonan tepung beras dan digoreng.

Kue Cincin

(Foto: Cookpad)

Umumnya, kue satu ini disajikan saat hari raya dan pesta perkawinan. Pasar Tamu Kianggeh menjadi salah tempat yang banyak menjual kue ini.

5. Kue Selurut

Kue selurut biasanya terdiri dua warna, yakni warna hijau dan kuning. Selurut sendiri memiliki nama-nama lain seperti jelurut, clorot, atau cerorot.

Kue yang terbuat dari adonan tepung beras, gula merah, santan, dan dibungkus janur. Kue yang biasanya disajikan sebagai makanan pembuka atau penutup ini dijual seharga USD1 atau sekitar Rp16.000 untuk 10 buah kue.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement