Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gangguan Kesehatan Mental, Semakin Ngetren dan Perlu Diwaspadai

Agustina Wulandari , Jurnalis-Senin, 22 April 2024 |18:24 WIB
Gangguan Kesehatan Mental, Semakin Ngetren dan Perlu Diwaspadai
Ilustrasi gangguan kesehatan mental. (Foto: dok istimewa)
A
A
A

Gangguan psikosis bisa muncul dalam bentuk:

  • Mendengar suara-suara yang hanya didengar oleh dirinya sendiri
  • Bicara dan tertawa sendiri tanpa sebab
  • Curiga berlebihan
  • Merasa dirinya seseorang yang hebat, seperti presiden atau malaikat
  • Bicara kacau yang sulit dimengerti
  • Marah-marah tanpa sebab dan mengamuk
  • Terlalu menyendiri, tidak mau bergaul
  • Tidak mau mandi, tidak menjaga kebersihan diri, dan buang air besar/kecil sembarangan.

Salah satu contoh gangguan psikosis adalah Skizofrenia, yang merupakan gangguan jiwa kronis, ditandai dengan terganggunya kemampuan menilai realita, yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasa, dan bertindak. Penderita skizofrenia dapat mengalami penurunan fungsi dan kemampuan dalam pekerjaan, sekolah, maupun kehidupan sosialnya.

Ciri-ciri orang yang mengalami skizofrenia meliputi:

  • Halusinasi, seperti mendengar suara, melihat bayangan atau bentuk, mencium bau seperti darah, urin, atau feses, serta merasakan rasa yang tidak enak
  • Enggan bersosialisasi dan menarik diri dari lingkungan sosial
  • Mati rasa dan kehilangan motivasi, sehingga kurang merawat diri

4. Gangguan Bipolar

Dialami oleh lebih dari 60 juta orang di dunia, gangguan bipolar ditandai dengan perubahan suasana hati yang drastis. Penderita bisa merasa sangat sedih dan putus asa pada suatu waktu, kemudian menjadi sangat senang di waktu lainnya.

Gejala orang yang mengalami gangguan bipolar tergantung fasenya, yaitu fase mania (naik) dan depresi (turun). Pada fase mania, penderita bipolar merasa sangat bersemangat, senang dan pikirannya berpacu. Namun, pada saat bersamaan juga bisa merasa gelisah, sensitif dan mudah tersinggung.

Pada fase ini penderita kerap mengambil keputusan secara emosional, yang mungkin akan disesali di kemudian hari. Sedangkan pada fase depresi, penderita akan merasa sangat sedih, hampa dan putus asa, kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-hari dan sulit mengambil keputusan.

Penyebab Gangguan Kesehatan Mental

Menurut WHO, beberapa hal yang berpotensi menjadi faktor risiko penyebab gangguan kesehatan mental dan kejiwaan antara lain:

Faktor Genetika

Adanya riwayat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan mental atau memiliki kelainan senyawa kimia pada otak.

Faktor Ekonomi

Mengalami kerugian secara ekonomi, seperti kehilangan pekerjaan atau mata penghasilan dan kemiskinan, dapat berujung pada stress dan gangguan kecemasan berlebihan.

Faktor Fisik

Mengalami kekerasan fisik dan seksual, jika tidak mendapatkan penanganan yang baik, dapat menyebabkan trauma berkepanjangan yang berujung pada gangguan kesehatan mental.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement