NAMA Jepara mungkin tak sepopuler Solo atau Semarang. Sebagai salah satu kabupaten kecil di daerah Pantura, nama Jepara kerap dilewatkan begitu saja.
Tak sedikit yang hanya mengenal Jepara sebatas tempat kelahiran sosok pahlawan wanita Indonesia, Raden Ajeng (RA) Kartini.
Memang tidak salah, hanya saja daya tarik Jepara tak sekadar kota kelahiran Kartini saja. Justru, Kabupaten Jepara memiliki banyak potensi wisata yang menarik dijelajahi.
Selain sebagai tempat lahir RA Kartini, Jepara dikenal sebagai daerah dengan ekspor bahan baku mebel berkualitas terbaik. Daya tarik Kabupaten Jepara juga tak sekadar sebagai daerah penghasil bahan baku furnitur berkualitas ekspor.
Namun memiliki beragam tempat wisata alam, budaya, hingga sejarah yang menjadi saksi nilai perjuangan Indonesia. Lantas, apa saja daya tarik dan potensi wisata di Jepara? Berikut ulasannya seperti dikutip dari laman Kemenparekraf.
Wisata sejarah
Seperti yang disinggung di atas, Jepara terkenal sebagai kota kelahiran R.A Kartini, tak mengherankan jika ada banyak potensi wisata sejarah yang menarik untuk dikulik di Bumi Kartini ini.
Sobat parekraf bisa melakukan tapak tilas dengan mengunjungi jejak-jejak peninggalan R.A Kartini di Jepara. Misalnya dengan mengunjungi Museum R.A Kartini yang berisi barang-barang peninggalan di masa lampau.
Selain itu, Sobat Parekraf juga bisa mampir ke Pendopo Jepara yang menjadi saksi kehidupan Kartini. Dahulunya, pendopo pernah menjadi tempat tinggal Kartini, bahkan di pendopo ini pula Kartini menghasilkan gagasan emansipasi perempuan.
Wisata sejarah lainnya yang bisa dikunjungi di Jepara adalah Benteng Portugis di Desa Banyumanis. Benteng bersejarah ini dibangun oleh Sultan Agung dan Bangsa Portugis sebagai bentuk kerja sama melawan VOC pada masa kolonial.
Wisata alam
Potensi wisata alam di Jepara juga sangat melimpah. Sobat Parekraf bisa menemukan pantai, bukit, air terjun, hingga gunung di Jepara. Satu yang paling banyak diincar wisatawan adalah Pantai Blebak Jepara.
Keindahan Pantai Blebak tidak hanya karena memiliki pasir putih bersih dan lembut saja. Melainkan juga berkat pemandangan alami berupa sawah maupun tanaman bakau yang mengelilinginya.
Kalau ingin healing, Pantai Blebak juga jadi pilihan yang tepat, cocok jadi tempat bersantai sambil menikmati pemandangan matahari terbenam berwarna kuning keemasan yang sangat eksotis.
Satu lagi wisata alam unggulan dan ikonik dari Kabupaten Jepara adalah Pulau Karimun Jawa. Walau agak jauh dari kota, dan kita perlu menggunakan kapal penyeberangan selama 3-5 jam, namun keindahan alam di Karimun Jawa berhasil menghipnotis banyak wisatawan. Terutama terhipnotis akan keindahan bawah laut yang masih sangat asri dan terjaga dengan baik.
Wisata budaya
Kabupaten Jepara turut memiliki potensi wisata budaya yang unik. Keunikan tersebut bisa Sobat Parekraf lihat dari tradisi Lomban Kupatan. Bahkan, tradisi yang sudah dilakukan secara turun-temurun ini telah diakui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai warisan budaya tak benda (WBtB) nasional.
Lomban Kupatan adalah tradisi yang dilakukan sepekan setelah lebaran atau Hari Raya Idul Fitri.
Tradisi yang merupakan simbol sedekah kepada laut ini dilakukan dengan cara menenggelamkan kepala kerbau ke tengah laut, dan nantinya akan diserbu masyarakat. Menurut kepercayaan, tradisi ini dilakukan sebagai wujud syukur untuk keselamatan dan karapan akan rezeki yang baik.
Wisata kuliner
Kabupaten Jepara juga punya banyak pilihan makanan khas yang sayang untuk dilewatkan begitu saja, salah satunya adalah lontong krubyuk.
Berbeda dengan olahan lontong pada umumnya, lontong khas Jepara ini menggunakan kuah kaldu daging sapi, yang disajikan dengan suwiran daging ayam rebus, tauge setengah matang, dan seledri.
Selain lontong krubyuk, masih banyak pilihan makanan khas Jepara yang menarik untuk dicicipi. Mulai dari horok-horok (pengganti nasi yang terbuat dari tepung aren, dan biasanya disandingkan dengan pecel atau sate), kuluban (sayuran dengan tambahan parutan kelapa), serta adon-adon coro (minuman herbal khas Jepang yang terbuat dari racikan rempah-rempah).
(Rizka Diputra)