PENEMUAN kasus Virus B yang menginfeksi seorang pria berusia 37 tahun di Hong Kong sontak menjadi sorotan dunia. Pasalnya virus ini tergolong cukup langka di dunia.
Epidemiolog dari Griffith University, dr. Dicky Budiman menjelaskan bahwa penemuan kasus Virus B yang menginfeksi pria tersebut bukan kasus pertama di dunia, melainkan kasus Virus B pertama di Hong Kong.
“Penyakit ini bukan baru pertama kali ditemukan pada manusia di Hong Kong, tapi untuk kasusnya di Hong Kong ini pertama kali ditemukan pada manusia,” kata dr. Dicky Budiman kepada MNC Portal Indonesia, Selasa 9 April 2024.
Dokter Dicky Budiman menjelaskan bahwa sebuah penelitian telah menemukan kasus Virus B sejak 1932 lalu. Virus B ini juga dikenal dengan istilah Virus B Herpes yang sangat jarang terjadi pada manusia. Total kasus yang tercatat hingga saat ini pun hanya sebanyak 50-an kasus di dunia.
Meski begitu, Virus B ini bisa menyebabkan kematian dan kasus kematiannya telah ditemukan di Beijing, China.
“Penyakit Virus B Herpes ini disebutnya Type B Herpes Virus gitu. Ini sebetulnya sangat jarang pada manusia, sejauh ini ada 50-an ya yang terinfeksi. Ada memang kematian, satu terakhir di Beijing ditemukannya,” katanya.
Menurut dr. Dicky Budiman, apabila seseorang yang terkena infeksi Virus B tidak segera ditangani, maka kemungkinannya untuk meninggal bisa mencapai 80 persen. Bahkan mereka yang terinfeksi bisa mengalami kerusakan atau peradangan otak yang parah. Oleh karenanya, penanganan yang lambat bisa menyebabkan kematian pada pasien.
“Pada kasus-kasus yang terlambat ditangani atau didiagnosa, kematiannya bisa sampai 80%. Makanya ini karena terjadi kerusakan atau peradangan parah di otak, akhirnya menyebabkan kematian kalau terlambat ditangani,” tutur dr. Dicky Budiman.