TAHUKAH Anda, bahwa tidak hanya makhluk hidup saja lho yang bisa mengalami stres, kulit juga bisa. Rupanya hal ini berpengaruh pada kondisi pikiran, jika pikiran Anda tenang dan bahagia maka kulit akan terlihat sehat dan glowing.
Kulit stres terjadi ketika seseorang dalam kondisi stres, otak akan merangsang pelepasan hormon stres seperti adrenalin, kortisol, dan norepinefrin. Hormon-hormon ini dapat berdampak negatif pada kulit, yakni bisa menyebabkan peningkatan keringat, perubahan sistem kekebalan, peradangan, penurunan aliran darah, jerawat dan ruam.
Beruntungnya, kini terdapat inovasi skincare yang memiliki kandungan bersifat adaptogenic. Kandungan adaptogen sendiri mampu beradaptasi dengan perubahan negatif pada kulit akibat stres, sehingga bisa melindungi dan merawat kulit dari kerusakan.
Adaptogen sendiri merupakan bahan herbal yang sudah digunakan oleh masyarakat Tiongkok sejak berabad-abad yang lalu. Herbal ini dipercaya dapat membantu melawan kulit yang stres.
Dokter kulit bersertifikat, Ava Shamban, MD, menjelaskan adaptogen adalah bahan alami yang membantu sel beradaptasi dan mengatur respons seluler, reaksi terhadap stres, pemicu hormon, dan fungsi adrenal. Menurut dr Shamban, awalnya adaptogen tidak secara spesifik ditargetkan pada respon kulit, namun lebih fokus pada pengaturan respon tubuh secara keseluruhan terhadap stres.
Ketika para ahli telah mempelajari lebih lanjut tentang ritme sirkadian dan opsin kulit, terdapat pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya adaptogen dalam membantu mengatur respons kulit dan tanda-tanda penuaan yang terlihat.
“Kami sekarang tahu bahwa kandungan ini mampu berkomunikasi dan mengarahkan sel untuk meningkatkan perhatian guna mengurangi gangguan yang disebabkan oleh stres dan mengurangi respons hormonal, untuk kesehatan, kebugaran, dan anti penuaan kulit kita,” ujar dr Shamban seperti dikutip dari Popsugar, Rabu (3/4/2024).
Sementara itu, dokter kulit bersertifikat, Ellen Marmur, MD menyebut ada beberapa jenis adaptogen yang biasa digunakan untuk skincare. Mulai dari ekstrak nila liar dan baobab, pra-probiotik, rumput laut dan plankton fotodinamik, ginseng, elderberry, ashwagandha, dan kelor.