WARGANET Malaysia sempat protes ketika TasteAtlas memasukkan Roti Kaya dari Singapura dalam daftar ‘50 Sandwich Terenak di Dunia’, pada pertengahan Maret silam. Roti Kaya menempati peringkat 42 dengan rating 4,2.
Sementara posisi tiga besar ditempati Banh Mi (Vietnam), Tombik Doner (Turkey), dan Shawarma (Lebanon). Lalu apa yang membuat Malaysia protes dengan daftar TasteAtlas tersebut?
Akun Instagram Mgag dalam unggahannya membagikan meme yang menunjukkan ketidaksetujuan mereka atas daftar tersebut. Bersama foto daftar tersebut, mereka menuliskan caption: ‘Setelah nasi ayam hainan, sekarang roti kaya kami (diklaim)’.
Unggahan tersebut kemudian diserbu warganet Malaysia yang merasa tidak senang dengan daftar yang dirilis TasteAtlas tersebut. “Ini sudah keterlaluan. Malaysia harus memulihkan kehormatannya,” ujar seorang warganet.
Warganet lain menuding Singapura tidak memiliki identitas sampai mengklaim Roti Kaya. “Dasar negara kecil yang tak punya identitas. Tukang klaim!!” ungkap warganet Malaysia.
Komentar senada juga dilontarkan seorang warganet yang menuliskan, “Nasi Ayam Hainan mereka klaim. Bak Kut Teh juga diambil. Sekarang, giliran Roti Kaya yang diklaim Singapura dari Malaysia.”
Lalu pertanyaannya kemudian dari mana sebenarnya Roti Kaya berasal? Intip ulasan Okezone berikut ini.
Mengutip South China Morning Post, Rabu (3/4/2024), Roti Kaya diciptakan warga keturunan Tionghoa asal Hainan yang bekerja sebagai tukang masak di kapal-kapal Inggris yang singgah di Singapura, pada abad ke-19.
Ketika menetap di negara tersebut, mereka mengganti olesan Roti Kaya dengan selai kaya yang memiliki citarasa manis. Selai itu terbuat dari santan, telur, gula, dan daun pandan sebagai penguat aroma.
Dalam penyajiannya, Roti Kaya terdiri dari dua potong roti tawar yang dipanggang lalu dioles selai kaya. Di Singapura, Roti Kaya biasanya disajikan sebagai sarapan bersama kopi dan telur setengah matang atau camilan tengah malam.
Kheng Hoe Heng yang berdiri sejak tahun 1919, merupakan salah satu kedai kopi tertua di Singapura yang menjual Roti Kaya. Hingga kini, banyak kedai kopi yang menjual roti ini di Singapura.*
(Siska Maria Eviline)