UMAT Kristiani di seluruh dunia setiap tahunnya merayakan Hari Paskah untuk mengenang kematian sekaligus kebangkitan Yesus Kristus. Pada edisi tahun ini, momen tersebut jatuh pada 31 Maret 2024.
Peringatan Hari Paskah biasanya identik dengan kelinci dan telur Paskah. Perayaan itu adalah hal yang mainstream yang berasal dari kebudayaan barat kontemporer.
Di sejumlah daerah Indonesia memiliki ritual dan adat unik untuk merayakan Paskah dengan cara berbeda. Berikut Okezone rangkumkan lima tradisi unik perayaan paskah di Indonesia.
1. Kure, Nusa Tenggara Timur
Ini adalah sebuah tradisi Paskah yang dirayakan oleh masyarakat Kote di Kota Noemuti, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur yang berlangsung pada Kamis Putih dan Jumat Agung, di mana umat Katolik setempat akan berjalan sebagai peziarah dari satu rumah ke rumah lain untuk berdoa bersama dan merenungkan Sengsara Yesus Kristus.
Kata Kure sendiri berasal dari kata Latin 'Currere' yang artinya berlari atau berjalan. Umat paroki mengatakan bahwa tradisi tersebut merupakan warisan misionaris Portugis yang memperkenalkannya pada tahun 1642.
(Foto: Facebook/Aphe Putra)
Ritual dimulai dengan pembersihan salib dan patung Yesus Kristus dan Bunda Maria dan diakhiri dengan persembahan berupa uang, buah-buahan, sayur mayur dan lontar yang dipersembahkan kepada Tuhan. Sesajen ini kemudian dibagikan kepada para peziarah, kelompok doa dan peserta ritual lainnya.
2. Semana Santa, Flores Timur
Adalah tradisi paskah unik lain dari masyarakat NTT tepatnya Flores Timur yang telah menjadi sebuah parade budaya dan keagamaan yang bernilai wisata.
Semana Santa berasal dari Bahasa Portugis yang artinya Pekan Suci, di mana ritual ini dilakukan setelah Jum’at Agung dan dilaksanakan usai ziarah ke Kapel Tuan Ma, nama Bunda Maria menurut masyarakat setempat.
Keunikan dari tradisi ini adalah masyarakat setempat akan melakukan serangkaian ritual, mulai dari berdoa mengenang pengkhianatan Kristus yang dilakukan oleh Yudas Iskariot, lalu memandikan patung Bunda Maria, hingga puncaknya adalah arak-arakan patung Yesus dan Bunda Maria secara bersamaan yang berlangsung dengan khidmat.
(Foto: Instagram/@linimasa_phototrip)
3. Momento Mori, Kalimantan Tengah
Momento Mori adalah bahasa Latin untuk 'ingatlah kamu akan mati' dan diyakini bahwa tradisi ini diperkenalkan pada abad ke-19 selama penjajahan Belanda.
Ritual ini dilakukan masyarakat Kristiani Kalimantan Timur pada Sabtu Suci dan melibatkan jemaah anggota keluarga di kuburan orang yang dicintai. Keluarga akan berkumpul sepanjang malam hingga fajar keesokan harinya di mana mereka akan menyalakan lilin dan mengatur bunga di atas makam.
Saat fajar menyingsing di hari Minggu Paskah, akan disediakan tenda oleh gereja bagi para peziarah untuk melanjutkan perayaan dan ibadah Paskah mereka.