Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengulik Tradisi Rampogan Macan dan Misteri Punahnya Harimau Jawa

Rina Anggraeni , Jurnalis-Selasa, 26 Maret 2024 |09:49 WIB
Mengulik Tradisi Rampogan Macan dan Misteri Punahnya Harimau Jawa
Harimau Jawa (Foto: F.W. Bond)
A
A
A

MESKI diklaim telah punah, namun sebagian peneliti meyakini jika Harimau Jawa masih ada. Lenyapnya Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) hingga kini memang masih menyisakan misteri.

Ada yang mengaitkan kepunahan Harimau Jawa disebabkan oleh rampogan macan, yakni sebuah tradisi membinasakan harimau di medan pertempuran.

Tradisi ini sering diadakan Kesultanan Yogyakarta dan Kesunanan Surakarta. Di Kasunanan Surakarta, nampaknya sudah mulai ada sejak zaman Amangkurat II.

Menariknya macan dan hewan-hewan liar lainnya memang sengaja dipelihara dalam kandang-kandang di sudut alun-alun.

Hewan liar ini adalah hasil buruan atau tangkapan dan nantinya akan dipagelarkan dalam acara rampogan. Tradisi ini membuat orang berspekulasi jika Harimau Jawa punah karena tradisi ini.

Harimau Jawa

(Foto: H. Salzwedel 1870-1892)

Tradisi yang terjadi pada zaman dahulu membuat populasi Harimau Jawa semakin sedikit hingga akhirnya punah.

Pasalnya, tradisi rampogan ini membuat masyarakat terus memburu Harimau Jawa untuk ditonton dan diadu hingga mati. Ketika harimau mati maka harus ada penggantinya sehingga banyak orang memburunya.

Mengutip Mongabay, ritual rampogan macan terbagi menjadi dua bagian. Pertama adalah perkelahian antara harimau dengan kerbau (Bubalus bubalis) dan banteng (Bos sundaicus).

Bagian kedua adalah pertarungan antara harimau dengan ribuan manusia bersenjatakan tombak. Pada perkembangannya, saat upacara ini mulai menyebar ke beberapa daerah, prosesi bagian pertama ini dibuang.

Sebelum digelar, di tengah-tengah alun-alun telah disiapkan kerangkeng yang terbuat dari kayu yang diikat memakai bambu. Kerangkeng berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 3-5 meter.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement