Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dokter Beberkan Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Kualitas Sperma hingga Kemandulan

Devi Pattricia , Jurnalis-Minggu, 17 Maret 2024 |15:00 WIB
Dokter Beberkan Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Kualitas Sperma hingga Kemandulan
Kemandulan, (Foto:Freepik)
A
A
A

KEMANDULAN atau yang juga dikenal dengan infertilitas bisa terjadi pada pria maupun wanita, kondisi ini juga bisa dipengaruhi oleh faktor gaya hidup. Pada pria biasanya infertilitas terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat itu membuat kualitas spermanya menurun.

Dokter Obstetri dan Ginekologi, dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp. OG, Subsp. FER, M.Sc mengungkap beberapa kebiasaan yang bisa menurunkan kualitas sperma pria hingga bisa menyebabkan kemandulan, salah satunya yaitu kebiasaan merokok atau vape.

 BACA JUGA:

Kandungan kimia yang dimiliki keduanya bukan hanya berpengaruh pada paru-paru, melainkan juga bisa merusak sperma.

“Berubah rokoknya gitu kan jadi ada perbedaan tools-nya gitu ya. Tapi dampaknya mungkin bisa sama karena mengandung chemical yang bisa merusak sperma,” jelas dr. Yassin dikutip dari podcast Moms Corner di kanal Youtube Nikita Willy, Minggu (17/3/2024)

Bukan cuma itu, dr. Yassin juga menjelaskan, bahwa kebiasaan menggunakan pakaian dalam yang ketat dan sauna atau berendam air panas juga bisa menurunkan kualitas sperma.

Hal ini disebabkan karena sperma membutuhkan suhu yang lebih dingin dari suhu tubuh. Sehingga jika sering terpapar dengan suhu yang panas, bisa berpotensi merusak proses membutuhkan sperma.

“Sering misalnya sauna atau berendam air panas itu bisa berpotensi ya. Pekerjaan sehari-hari yang menyebabkan dia terpapar ya. Mungkin dia bekerja di suatu ruangan yang dengan mesin atau dudukin mesin gitu ya jadi itu bisa berpengaruh ya,” jelasnya panjang lebar.

Bagi para pecinta olahraga bersepeda, jika Anda sering bersepeda dalam waktu lima jam setiap minggunya, hal ini harus mulai dihindari. Pasalnya menurut penelitian, bersepeda dalam waktu yang lama dapat berpotensi mengganggu proses pembentukan sperma.

“Kalau sepedanya mungkin dia rekreasional sekali, seminggu sejam ya enggak masalah. Tapi kalau lebih dari 5 jam itu menunjukkan bisa berdampak ya, karena ada tekanan itu dan panas juga di sadelnya,” jelas dr. Yassin.

Menurut dr. Yassin, salah satu faktor yang penting untuk menjadi perhatian yaitu berat badan. Pasangan yang mengalami obesitas, mau pun kekurangan berat badan alias underweight juga bisa mempengaruhi kesehatan reproduksi.

“Obesity mau pun underweight itu sama-sama enggak baik ya. Jadi alangkah baiknya kalau suami istri dua-duanya itu, punya kesadaran juga juga untuk mencapai berat badan yang ideal untuk kesehatan reproduksinya,” tutup dr. Yassin.

(Rizky Pradita Ananda)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement